Waduh, Mobil Listrik Cuma Dianggap Politik Semata

Waduh, Mobil Listrik Cuma Dianggap Politik Semata

Ilham Satria Fikriansyah - detikOto
Senin, 24 Jan 2022 13:54 WIB
Ilustrasi colokan mobil listrik
Mobil listrik cuma dianggap politik. Foto: Getty Images/iStockphoto/FooTToo
Jakarta -

Saat ini elektrifikasi tengah gencar dilakukan oleh sejumlah pabrikan otomotif, bahkan berbagai negara mulai melarang mobil BBM melintas di jalan raya dalam beberapa tahun ke depan. Namun menurut bos Stellantis, langkah elektrifikasi tersebut dinilai bukan solusi yang efektif.

Dikutip dari Carscoops, CEO Stellantis Carlos Tavares mengatakan, adanya larangan penggunaan mesin pembakaran internal (ICE) di seluruh wilayah Eropa hanya akan membawa dampak sosial dan lingkungan yang buruk.

Sebagai informasi, Uni Eropa telah melarang penjualan mobil dengan mesin bahan bakar bensin mulai 2035 mendatang. Hal ini dilakukan demi menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari emisi karbon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, Tavares mengatakan bahwa aturan tersebut hanya membuat pabrikan otomotif terpaksa untuk membuat mobil listrik. Bahkan menurutnya, mobil listrik bukan cara paling efektif untuk memerangi perubahan iklim di dunia.

"Yang jelas hadirnya elektrifikasi adalah teknologi yang dipilih oleh para politikus saja, bukan secara langsung dari industri tersebut," kata Tavares dalam sebuah sesi wawancara.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Tavares mengatakan peralihan ke tenaga listrik secara cepat dapat membawa dampak buruk bagi lingkungan sosial. Sebab, bukan tidak mungkin hadirnya elektrifikasi menyebabkan sejumlah perusahaan mengurangi karyawan di pabrik, alhasil akan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya.

Tavares juga menghadapi sejumlah tantangan dengan adanya elektrifikasi, salah satunya berusaha untuk tidak menutup sejumlah pabrik otomotif yang ada di Eropa.

"Saya akan berusaha memegang janji yang saya buat, tetapi kami juga harus tetap kompetitif," tuturnya.

Meski secara terang-terangan menolak adanya elektrifikasi, Stellantis sendiri juga sudah melakukan peralihan ke tenaga listrik pada jajaran kendaraannya. Dalam rencana yang sudah diumumkan tahun lalu, perusahaan akan meluncurkan 21 model kendaraan plug-in hybrid dan listrik selama dua tahun ke depan.

Sementara itu, produsen otomotif Alfa Romeo yang masuk ke dalam naungan Stellantis, sepenuhnya akan meluncurkan kendaraan bertenaga listrik pada tahun 2027. Sementara itu merek Opel/Vauxhall juga sepenuhnya bakal jualan kendaraan listrik mulai 2028.

Sedikit informasi, Stellantis merupakan perusahaan baru yang dilahirkan hasil merger antara Fiat Chrysler Automobiles (FCA) dan PSA Group. Stellantis menaungi berbagai merek asal Amerika Serikat, Italia, dan Prancis seperti Abarth, Alfa Romeo, Chrysler, CitroΓ«n, Dodge, DS, Fiat, Jeep, Lancia, Maserati, Opel, Peugeot, Ram, dan Vauxhall.




(rgr/din)

Hide Ads