Dalam kesempatan yang sama, Director of Administration and External Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengatakan bahwa program diskon PPnBM 100% akan memiliki efek lebih dahsyat andai bisa dipermanenkan, karena bisa membuat produksi mobil di Indonesia naik dua kali lipat.
"Kalau dibandingkan dengan negara tetangga, Thailand, di sana juga ada pajak (mobil baru) seperti di negara kita, tapi di Thailand cuma satu, yaitu pajak pemerintah pusat. Kalau di Indonesia kan kita ada dua, pajak PPnBM pemerintah pusat dan ada Bea Balik Nama yang belong to (dimiliki) pemerintah daerah. Sehingga wajar kalau misalnya pemerintah memberi insentif, harapannya market otomotif di Indonesia akan lebih berkembang," kata Bob.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Bob menjelaskan, saat ini fasilitas pabrik mobil di Indonesia totalnya memiliki kapasitas produksi mobil sebanyak dua juta unit setiap tahunnya. Tapi yang beroperasi baru separuhnya, sehingga hanya bisa memproduksi satu juta unit mobil per tahun.
"Sebenarnya kita punya kapasitas dua juta unit, tapi baru beroperasi satu juta unit. Jadi idle (menganggur) hampir 50%. Sehingga kalau pemerintah bisa memberikan insentif yang sifatnya permanen, harapannya market size Indonesia juga bisa berkembang lebih cepat lagi dan multiplier ekonominya akan lebih baik lagi, lebih bisa bergerak lagi," sambung Bob.
"Selain itu, hampir semua komponen saya rasa sudah bisa dibuat di Indonesia ya, cuma memang industri hulu, petrochemical yang harus kita ciptakan, sehingga local purchase bisa lebih baik lagi," tukas Bob.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!