Deretan Mobil yang Terancam Tak Dapat Diskon PPnBM 0% Permanen: Ada Avanza-Xenia

Deretan Mobil yang Terancam Tak Dapat Diskon PPnBM 0% Permanen: Ada Avanza-Xenia

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 13 Des 2021 15:33 WIB
New Kijang Innova dan New Fortuner
Ilustrasi mobil yang terancam tak masuk wacana program relaksasi PPnBM permanen Foto: Dok. TAM
Jakarta -

Relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga 0% diusulkan Kementerian Perindustrian untuk dipermanenkan. Sejumlah mobil bisa masuk program dengan syarat minimum local purchase 80 persen. Wacana ini sebelumnya dilontarkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang untuk menggairahkan industri otomotif lokal.

"Pemerintah sedang mempersiapkannya secara berhati-hati dengan memperhitungkan cost and benefit, serta menyusun time frame-nya," ucap Agus beberapa waktu yang lalu.

Memang belum disebutkan spesifikasi model apa yang bakal mendapat insentif PPnBM 0 persen. Periode sebelumnya hanya mobil 1.500 cc ke bawah yang mendapat kebijakan tersebut. Sementara mesin 1.500 - 2.500 cc besaran diskonnya bervariatif, paling besar potongan PPnBM-nya 50 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam data pada lampiran Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 1731 Tahun 2021 Tentang Kendaraan Bermotor dengan PPnBM atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah ditanggung oleh Pemerintah Tahun Anggaran 2021, model mobil yang jumlah local content 80 persen tak banyak.

Tercatat hanya 11 model yang memenuhi local content 80 persen, sementara 25 mobil lain yang masuk program relaksasi PPnBM tidak mencukupi syarat.

ADVERTISEMENT

Mobil-mobil Low Cost Green Car (LCGC) tentunya jadi model paling banyak, sebab local purchase-nya di atas 80 persen, misalnya Brio Satya, Agya, Calya, Ayla, dan Sigra.

Lebih lanjut, kebijakan syarat local purchase tinggi tersebut berpotensi menyasar mobil di segmen MPV dan LSUV. Ada enam mobil, yakni HR-V 1.8, Veloz, Innova 2.0, Xpander, Xpander Cross, dan Livina.

Menperin Agus menyatakan pembebasan PPnBM bagi industri otomotif perlu mendapatkan perhatian khusus. Sebab, saat ini ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat dan lebih dengan kapasitas produksi 3,5 juta unit per tahun.

Di sisi lain, perusahaan komponen kendaraan yang jumlahnya 319 ribu juga sebagian besar merupakan skala UMKM. Industri menyerap 1,5 juta pekerja secara langsung dan puluhan juta pekerja tak langsung.

"Sektor otomotif juga menjadi salah satu sektor paling terpukul di awal pandemi, meski sekarang mengalami pertumbuhan sampai 64 persen," ujar Agus.

Dengan syarat local purchase 80 persen bisa menyerap konten dalam negeri lebih banyak, tapi beberapa mobil terkenal dan laris ternyata tidak memenuhi syarat untuk masuk wacana program PPnBM 0% permanen. Berikut daftar mobil yang sebelumnya masuk program PPnBM kini terancam tak lagi dapat, beserta tingkat local purchase-nya:

Toyota

  • Yaris (74,4 %)
  • Vios (74,4 %)
  • Sienta (72,9 %)
  • Innova 2.4 (70 %)
  • Fortuner 4x2 (70 %)
  • Fortuner 4x4 (70 %)
  • Avanza (78,9 %)
  • Raize (70 %)
  • Rush (74,8 %)

Daihatsu

  • Xenia (79,2 %)
  • Gran Max (77,1 %)
  • Luxio (70,4 %)
  • Terios (75,2 %)
  • Rocky (70 %)

Honda

  • Brio RS (78 %)
  • Mobilio (75 %)
  • BR-V (76 %)
  • CR-V 1.5 Turbo (62 %)
  • HR-V 1.5 (70 %)
  • CR-V 2.0 (62 %)
  • City Hatchback (70 %)

Suzuki

  • Ertiga (70,5 %)
  • XL7 (71,5 %)

Wuling

  • Confero (70,5 %)
  • Formo (70,4 %)




(riar/din)

Hide Ads