Mobil Listrik Masih Lebih Bersih Meski Energinya dari PLTU

Tim detikcom - detikOto
Rabu, 24 Nov 2021 19:05 WIB
Mobil listrik tetap lebih ramah lingkungan. Foto: Getty Images
Jakarta -

Kendaraan listrik diklaim lebih ramah lingkungan. Meski, ada keraguan karena energi listriknya sendiri dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan batu bara.

Namun, kendaraan listrik tetap lebih bersih. As Natio Lasman, Anggota Dewan Energi Nasional, mengatakan CO2 yang dikelurkan kendaraan listrik meski menggunakan listrik dari PLN jauh lebih rendah.

"CO2 yang dirilis dari kendaraan biasa dengan bahan bakar minyak itu untuk jarak 19.000 km mencapai 4.100 kg CO2 yang dirilis. Sementara untuk kendaraan listrik tetapi menggunakan PLN, diperhitungkan 1.300 kg. Sementara satu lagi memanfaatkan teknologi terbarukan dengan solar cell ini tidak ada CO2 yang dirilis," kata As Natio dalam seminar di acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021, Rabu (24/11/2021).

Menurutnya, kendaraan listrik menjadi solusi untuk menyelamatkan lingkungan. Penggunaan kendaraan listrik dapat secara signifikan mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi.

Tak cuma itu, kendaraan listrik juga menjadi solusi meningkatkan ekonomi. "Neraca perdagangan Indonesia dipengaruhi oleh defisit perdagangan migas yang terus meningkat sejak menjadi net oil importer pada 2004," ucapnya. Dengan penerapan kendaraan listrik, impor migas akan ditekan.

Lebih lanjut ia mengatakan, Indonesia berpotensi menjadi pemain besar industri kendaraan listrik. Sebab, sumber daya mineral Indonesia melimpah, terutama untuk nikel sehingga memberikan peluang besar untuk terjun ke value chain industri baterai dan kendaraan listrik.

"Indonesia merupakan salah satu produsen bijih nikel terbesar dan juga memiliki cadangan nikel terbesar di dunia," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, mobil listrik lebih unggul dibandingkan dengan mobil konvensional untuk dapat menuju Indonesia yang lebih hijau dan cerah di masa depan.

"Mobil listrik emisi karbonnya hanya 50 persen dibandingkan dengan mobil konvensional, meskipun listriknya berasal dari PLTU. Mobil listrik emisinya rendah dan juga bahan bakarnya tidak impor. Ini dua hal yang akan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi kita ke depan," kata Zulkifli dalam keterangan tertulis.



Simak Video "Video: Hankook Sebut Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia Maju Pesat"

(rgr/lua)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork