SUV menjadi mobil yang makin naik popularitasnya dalam beberapa waktu terakhir. Tren SUV yang meningkat terjadi secara global di dunia. Begitu juga di Indonesia. Bahkan, beberapa pabrikan menghadirkan mobil MPV dengan sentuhan ala SUV.
Pada 2020 saja, pangsa pasar low MPV turun dari 22% menjadi 16%. Di sisi lain, pasar low SUV justru naik. Pangsa pasar LSUV naik dari 11% menjadi 15%. Apakah ini pertanda MPV akan ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia?
"Tren SUV itu adalah tren dunia. Anda mau lihat di belahan dunia mana pun, SUV adalah tren dunia. Nggak mungkin dong Indonesia lain sendiri," kata pengamat otomotif Bebin Djuana kepada detikcom, Kamis (30/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat, bahwa ini kalau kita bicara generasi milenium, saat ini jadi pemuda dan pemudi, sebentar lagi mereka menjadi penentu. Dan sejak lahir mereka pada hakikatnya bukan hanya follow the parents, berani berubah. Kalau golongan baby boomers seperti saya, kan kebanyakan ngikutin orang tua. Orang tua pakai sedan, saya senang sedan. Orang tua punya MPV, anaknya ikut beli MPV," jelas Bebin.
Menurut Bebin, generasi milenial akan menilai bahwa memiliki mobil MPV kurang praktis. Mereka akan lebih tertarik dengan SUV.
"Misalnya dia setiap hari cuma berdua sama partnernya, pakai SUV kecil aja cukup," ujar Bebin.
Namun, Bebin menegaskan kecenderungan ini bukan serta merta peminat MPV akan menghilang. Dia bilang, pasar MPV hanya tergerus.
"Kalau dulu dominan, nanti tidak dominan. Karena tren dunia memang sudah ke SUV. Di negara maju yang tadinya sedan (paling banyak peminatnya) saja sudah banyak pilih SUV kok. Sudah mulai ada peralihan ke SUV," ucap Bebin.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain