Memilih mobil berpenggerak roda depan atau roda belakang masih menjadi perdebatan. Masing-masing jenis penggerak mobil itu memiliki keunggulan. Tinggal pilihan ditentukan oleh konsumen.
Menurut Boediarto, General Manager After Sales Division PT PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), ada beberapa keunggulan dari mobil berpenggerak roda depan atau front wheel drive (FWD).
"Tentunya dengan penerapan FWD untuk kendaraan kelebihannya adalah seperti mobil FWD lebih irit bahan bakar, lebih sunyi, dan lebih responsif," kata Boediarto kepada detikcom melalui keterangan tertulis, Kamis (2/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobil dengan penggerak FWD bisa lebih responsif dan lebih hemat bahan bakar karena komponen dari mesin/transmisi ke roda sangat pendek. Berbeda dengan mobil penggerak roda belakang atau rear wheel drive (RWD) yang membutuhkan komponen lebih banyak.
Selain itu, Boediarto menyebut mobil FWD memiliki lebih sedikit komponen. Sebab, tak ada komponen propeller shaft untuk menyalurkan tenaga dari mesin di depan ke roda di belakang.
"Mobil FWD mengurangi kebutuhan Propeller shaft yang mengganggu kabin mobil yang tidak rata lantainya dan juga untuk mengurangi bobot mobil untuk menjadi lebih ringan," sebutnya.
Mobil FWD cenderung memiliki bobot lebih ringan karena lebih sedikit komponen powertrain-nya. Selain itu, mobil FWD memiliki kabin lebih lapang karena tidak terdapat gundukan komponen gardan di bawah lantai, seperti pada mobil berpenggerak roda belakang.
Sementara dalam menaklukkan tanjakan, mobil FWD memang cenderung memiliki gejala selip. Sebab, saat tanjakan ada pergeseran bobot mobil yang bergeser ke roda belakang sehingga membuat traksi roda depan berkurang. Tapi itu bisa diatasi dengan cara mengemudi yang benar.
Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, dalam menaklukkan tanjakan baik menggunakan mobil FWD maupun RWD yang paling penting adalah menjaga momentum. Caranya, mengindikasikan segala situasi dari awal. Salah satunya dengan menjaga jarak.
"Dia harus bergulir terus. Kalau dia lihat ada mobil dekat-dekat situ, truk misalnya, pasti akan memperlambat momentum. Jadi harus jaga jarak, supaya tidak sampai berhenti di tengah tanjakan tadi. Kemudian pakai gigi yang pas," katanya.
"Usahakan jangan melakukan perlambatan saat menanjak. Caranya jaga jarak dari jauh, supaya tidak melakukan perlambatan. Kalau terlalu mepet, pasti dia akan melakukan perlambatan ketika kendaraan di depan melakukan perlambatan atau berhenti. Jaga jarak supaya terus memelihara momentum," sebutnya.
"Pergerakan itu akan menimbulkan momentum. Sehingga momentum ini akan membuat bobot kendaraan jadi lebih enteng karena ada gerakan momentum bukan gerakan dari mesin saja. Artinya beban mesin jadi lebih rendah."
Dalam menaklukkan tanjakan khususnya dengan mobil berpenggerak roda depan, Jusri mengatakan tak perlu menginjak gas full yang membuat roda depan spin. Injak gas secara perlahan dan bertahap.
"Dia harus bergerak secara crawling (merayap), halus dan bertahap," ucapnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah