Airbag Tidak Keluar saat Kecelakaan, Jeep Disomasi Bos Garansindo

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 10 Agu 2021 20:35 WIB
Jeep Grand Cherokee milik bos Garansindo ringsek. (Foto: dok. Muhammad Al Abdullah)
Jakarta -

Sekitar sebulan yang lalu, CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah, yang pernah menjadi agen pemegang merek (APM) Jeep di Indonesia, mengalami kecelakaan. Jeep Grand Cherokee keluaran 2015 yang dikendarainya ringsek akibat kecelakaan di Jalan Tol Kanci arah Jawa Tengah, tepatnya pada Kamis (15/7/2021).

Muhammad Al Abdullah atau yang akrab disapa Memet menyayangkan airbag Jeep Grand Cherokee yang tidak keluar saat kecelakaan. Memet juga mempertanyakan fitur keamanan Active Brake Collision System (ABCS) pada Jeep Grand Cherokee 3.6L Summit 2015 yang dirancang untuk menghindari kecelakaan tidak berfungsi. Alhasil, dia harus menginjak rem secara manual semaksimal mungkin.

"Iya (ABCS) nggak fungsi. Makanya saya rem bejek abis," ucap Memet kepada detikcom, Senin (19/7/2021).

"Alhamdulillah saya driving sendiri, dan alhamdulillah saya selamat tanpa luka, walaupun AIRBAGS "PUN" Tidak Keluar !!" tulis Memet di unggahan Facebooknya. Kini pihak Jeep masih melakukan investigasi.

Menurut Memet, jika pihak principal Jeep tidak bertanggung jawab, dia akan menempuh jalur hukum. Kemarin, Senin (9/8/2021), Memet melayangkan somasi kepada pihak Jeep menindaklanjuti kecelakaan yang dialaminya.

"Ya sudah saya kirim somasi, lewat APM, per kemarin. Baru satu hari, tapi udah naik step ke somasi," ujar Memet kepada detikcom, Selasa (10/8/2021).

"Kan baru satu hari. Ya kita tunggu sajalah," katanya.

Dhani Yahya, COO DAS Indonesia Motor sebagai distributor resmi Jeep di Indonesia, mengkonfirmasi bahwa pihaknya sudah menerima somasi dari perwakilan Memet. Selanjutnya pihaknya akan memberikan tanggapan terhadap somasi yang dilayangkan Memet.

"Betul, kami terima surat somasi dari law firm yang mewakili Pak Memet, Senin kemarin. Pihak legal kami akan memberikan tanggapan mengenai somasi tersebut," ujar Dhani saat dimintai konfirmasi, Selasa (10/8/2021).

Menurut Dhani, DAS Indonesia Motor sudah mengirimkan laporan kepada principal FCA terkait kecelakaan yang dialami Memet. Namun Dhani menegaskan proses investigasi ini memerlukan waktu, ditambah kondisi pandemi COVID-19 yang belum memungkinkan menerbangkan tim investigator FCA ke Indonesia.

"Klaim (dari Memet) tersebut kami terima. Kami membantu menyampaikan full report ke FCA (sebagai principal Jeep). Yang berhak menentukan product liability itu manufacture (setelah proses investigasi). Biasanya mereka mengirimkan timnya (untuk investigasi), tapi karena pandemi timnya tidak bisa terbang ke sini," jelas Dhani kepada detikcom melalui sambungan telepon.

Sebelumnya, melalui keterangan tertulisnya, Dhani mengatakan pihak Jeep sudah menarik Jeep Grand Cherokee yang ringsek ke bengkel resmi dan sementara disimpan untuk kebutuhan investigasi.

"Kami sebagai General Jeep Distributor Indonesia berkomitmen untuk mengawasi proses ini sebaik-baiknya, dan kami yakin dari principal kami akan melakukan penyelidikan yang komprehensif, menyeluruh dan transparan, untuk dapat menyelesaikan kejadian ini dengan baik. Namun agar dapat dipahami penyelesaiannya akan cukup memakan waktu dengan adanya pandemi yang membatasi pihak investigator dari principal untuk melakukan kegiatannya di Indonesia," ujar Dhani dalam keterangan tertulisnya, Juli lalu.

Untuk diketahui, PT DAS Indonesia Motor sendiri baru memegang brand Jeep tahun lalu. Awalnya, merek Jeep dipegang oleh Garansindo yang dibawahi Memet. Pada 2018, Hascar mengambil alih Jeep dari Garansindo. Baru sejak November tahun lalu, PT DAS Indonesia Motor yang menjadi distributor resmi Jeep di Indonesia.



Simak Video "Jeep Putih Jadul Milik Nike Ardilla, 40 Tahun Masih Utuh"

(rgr/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork