Nissan Bantah Isu Bakal Suntik Mati Sedan

Nissan Bantah Isu Bakal Suntik Mati Sedan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Minggu, 20 Jun 2021 16:22 WIB
Aneka Logo Mobil, toyota, bmw, alpina, datsun, nissan
Nissan membantah kabar akan menyuntik mati mobil sedan. Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta -

Nissan dikabarkan akan menyuntik mati jajaran mobil sedan. Dilaporkan, Nissan akan menghentikan pengembangan versi baru empat sedan yang tersisa di Jepang. Pabrikan yang bermarkas di Yokohama, Jepang, itu akan mengalihkan fokusnyua ke SUV.

Tapi, Nissan membantah kabar tersebut. Dikutip Carscoops, pihak Nissan membantah isu soal penghentian pengembangan mobil sedan itu.

"Nissan tidak mengomentari detail rencana produk masa depannya. Kami belum membuat keputusan untuk mengakhiri pengembangan model Skyline untuk pasar Jepang," kata pihak Nissan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbicara di sebuah konferensi, Asako Hoshino, Wakil Presiden Eksekutif Nissan juga menyinggung masalah ini. Dia menegaskan, tak ada fakta penghentian pengembangan sedan seperti Nissan Skyline.

"Ada laporan tentang penghentian pengembangan Skyline dan pengembangan simbolisme Nissan, tetapi ada tidak ada fakta bahwa keputusan seperti itu dibuat. Nissan tidak akan pernah menyerah dengan Skyline," katanya.

ADVERTISEMENT

Laporan sebelumnya menyebutkan, Nissan akan menghentikan pengembangan mobil sedan yang berdampak pada mobil-mobil seperti Nissan Cima, Fuga, Sylphy dan Skyline. Kabarnya, produsen mobil tersebut memberi tahu pemasok utama tentang rencananya tersebut. Hal itu disampaikan sumber yang mengetahui masalah itu kepada Asia Nikkei.

Angka penjualan yang menipis diyakini menjadi latar belakang keputusan tersebut. Menurut data dari firma riset pasar MarkLines, Nissan hanya menjual 5.800 unit dari empat model sedan di Jepang tahun lalu, terhitung hanya 1% dari penjualan kendaraan barunya.

Namun, nama Skyline mungkin tetap hidup. Dilaporkan, mengingat nama legendaris Skyline yang melekat pada pencinta Nissan, kemungkinan nama itu akan tetap digunakan untuk SUV dan mobil listrik.

Meski dilaporkan pengembangan sedan disetop, bukan berarti perjalanan sedan Nissan berhenti begitu saja. Pengembangan tipe ini akan terus berlanjut untuk pasar di luar Jepang. Itu karena sedan Nissan bernasib jauh lebih baik dari kampung halamannya di Jepang, dengan sekitar 950.000 terjual di tempat lain secara global tahun lalu. Meskipun penjualan turun tajam dari sekitar 1,7 juta unit yang terjual pada tahun 2016, sedan tetap populer di China dan di banyak pasar lainnya.




(rgr/din)

Hide Ads