Nissan Suntik Mati Jajaran Mobil Sedan?

Nissan Suntik Mati Jajaran Mobil Sedan?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 15 Jun 2021 19:48 WIB
Logo Nissan
Nissan dikabarkan menyetop pengembangan mobil sedan. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Nissan berniat untuk memangkas jumlah model yang dijualnya pada 2024. Pada tahun itu, sekitar seperlima model Nissan akan disuntik mati. Termasuk model sedan.

Dilaporkan, Nissan akan menghentikan pengembangan versi baru empat sedan yang tersisa di Jepang. Pabrikan yang bermarkas di Yokohama, Jepang, itu akan mengalihkan fokusnyua ke SUV.

Langkah ini akan berdampak pada empat sedan Nissan seperti Nissan Cima, Fuga, Sylphy dan Skyline.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produsen mobil tersebut memberi tahu pemasok utama tentang rencananya tersebut. Hal itu disampaikan sumber yang mengetahui masalah itu kepada Asia Nikkei.

Angka penjualan yang menipis diyakini menjadi latar belakang keputusan tersebut. Menurut data dari firma riset pasar MarkLines, Nissan hanya menjual 5.800 unit dari empat model sedan di Jepang tahun lalu, terhitung hanya 1% dari penjualan kendaraan barunya.

ADVERTISEMENT

Setelah memulai debutnya pada tahun 1957, Nissan Skyline nama mobil tertua Nissan dan menawarkan basis penggemar yang cukup banyak, tetapi permintaan untuk V37 saat ini jauh dari pada tahun 1970-an, ketika penjualan model tersebut mencapai puncaknya. Selama dekade tersebut, penjualan Skyline mencapai 660.000 unit selama periode empat tahun.

Nissan belum memutuskan apakah akan berhenti memproduksi Skyline serta Fuga dan Cima, tetapi produksi Sylphy berakhir tahun lalu. Pabrik Tochigi di utara Tokyo telah menjadi basis produksi Skyline dan sedan lainnya, tetapi rencana untuk mulai merakit kendaraan listrik Ariya di sana pada tahun ini memperlihatkan keseriusan Nissan mendedikasikan pabriknya untuk produksi mobil listrik.

Namun, nama Skyline mungkin tetap hidup. Dilaporkan, mengingat nama legendaris Skyline yang melekat pada pencintan Nissan, kemungkinan nama itu akan tetap digunakan untuk SUV dan mobil listrik.

Meski dilaporkan pengembangan sedan disetop, bukan berarti perjalanan sedan Nissan berhenti begitu saja. Pengembangan tipe ini akan terus berlanjut untuk pasar di luar Jepang. Itu karena sedan Nissan bernasib jauh lebih baik dari kampung halamannya di Jepang, dengan sekitar 950.000 terjual di tempat lain secara global tahun lalu. Meskipun penjualan turun tajam dari sekitar 1,7 juta unit yang terjual pada tahun 2016, sedan tetap populer di China dan di banyak pasar lainnya.




(rgr/din)

Hide Ads