Dicurigai Mata-mata, Tesla Milik PNS Dilarang Parkir di Gedung Pemerintah China

Dicurigai Mata-mata, Tesla Milik PNS Dilarang Parkir di Gedung Pemerintah China

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 23 Mei 2021 07:11 WIB
CORTE MADERA, CA - AUGUST 02:  The Tesla logo appears on a brand new Tesla Model S on August 2, 2017 in Corte Madera, California. Tesla will report second-quarter earnings today after the closing bell.  (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Tesla. Foto: Justin Sullivan/Getty Images
Beijing -

Mobil Tesla lagi-lagi dituding memata-matai China. Terbaru para pegawai negeri sipil (PNS) dua lembaga pemerintah di Beijing dan Shanghai dilarang untuk parkir mobil listrik besutan Elon Musk itu dekat kompleks kantor.

Menurut laporan Reuters, Sabtu (22/5/2021) para pengawas secara lisan menegur para PNS untuk tidak memarkir mobil listrik Tesla dekat tempat mereka bekerja.

"Tidak jelas, berapa banyak mobil yang sudah dilarang parkir," terang sumber yang tidak disebutkan identitasnya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum diketahui apakah semua kantor pemerintah di Beijing dan Shanghai telah memberlakukan pembatasan tersebut, atau tindakan tersebut merupakan perintah resmi pemerintah atau langkah yang diambil oleh pejabat lembaga.

State Council Information Office (SCIO), yang menangani permintaan media untuk pemerintah China, maupun pejabat Tesla China, belum menanggapi permintaan klarifikasi.

ADVERTISEMENT

Namun ini merupakan laporan kedua, terkait larangan mobil Tesla dekat-dekat dengan kompleks pemerintah China. Pada bulan Maret lalu, Angkatan Darat China telah melarang Tesla memasuki kompleks perumahannya karena khawatir kamera yang terpasang pada mobil digunakan untuk memata-matai.

Elon Musk juga sudah menampik isu bahwa mobil listrik buatan perusahaannya, Tesla digunakan untuk memata-matai China. Bahkan dia berjanji akan menutup bisnisnya jika tudingan itu benar.

"Ada dorongan yang sangat kuat bagi kami untuk merahasiakan informasi apa pun. Jika Tesla menggunakan mobil untuk memata-matai di China atau di mana pun, kami akan tutup," kata Musk dalam forum bisnis China beberapa waktu yang lalu.

Tentu, ini menjadi pekerjaan rumah bagi Tesla untuk meyakinkan pemerintah China bahwa produknya tak memata-matai negara tersebut. Sebab, negeri tirai bambu itu merupakan pasar terbesar kedua bagi Tesla, kontribusinya sekitar 30 persen dari penjualan total. Belum lagi Model 3 dan Model Y sudah dibuat di pabrik Tesla yang berlokasi di Shanghai.




(riar/rgr)

Hide Ads