Jauh sebelum heboh Esemka, Indonesia sudah memiliki program mobil nasional. Digagas oleh putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra, bagaimana sejarah perjalanan mobil yang dinamai Timor itu?
Waktu sudah berjalan sekira 25 tahun sejak Indonesia memiliki mobil nasional pertamanya, Timor. Mobil nasional Timor lahir pada 1996 untuk mendukung perkembangan industri otomotif dalam negeri. Seperti apa sejarah kelahiran merek yang penuh pro kontra ini?
Mobnas Timor sendiri merupakan kependekan dari Teknologi Industri Mobil Rakyat. Ia lahir melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional. PT Timor Putra Nasional milik Hutomo Mandala Putra (putra bungsu Presiden Soeharto) ditunjuk sebagai perusahaan yang memproduksi merek mobil nasional pertama Indonesia ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inpres No 2/1996 itu juga memberikan fasilitas pembebasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) dan pembebasan bea masuk atas impor komponen yang belum dibuat di dalam negeri," tulis James Luhulima dalam buku Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini.
Baca juga: Mobil Nasional Tak Lagi Mengikat Satu Negara |
![]() |
Menurut James, kehadiran Inpres yang memberi berbagai keistimewaan kepada Timor itu memicu protes dari kalangan industriawan Jepang yang menilai pemerintah Indonesia saat itu tidak adil dengan produsen mobil asing di Indonesia.
Maklum saja, saat itu Presiden Soeharto mengeluarkan kebijakan soal impor mobil, yang menuntut produsen mobil asing supaya menggunakan 60 persen komponen lokal jika ingin dibebaskan dari pajak impor. Sementara Timor yang tidak memiliki mobil prototipe dan mengimpor mobil secara utuh, bisa dapat keistimewaan berupa pembebasan pajak impor.
Mobil yang dijual Timor tak lain dan tak bukan adalah produk rebadge mobil Korea Selatan, Kia Sephia. Dengan berbagai keistimewaan pajak yang didapat, mobil sedan Timor tipe S515 ini pun dijual dengan harga on the road Rp 37 juta. Jauh lebih murah dari pesaingnya, Toyota Starlet 1.3 yang dijual Rp 48,4 juta dan Toyota Corolla MT Rp 76,35 juta.
![]() |
Lalu bagaimana performa penjualan mobil nasional ini? Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), merek mobil Timor ini cukup laris. Bahkan di tahun pertamanya merangsek ke posisi 6 besar penjualan mobil di Indonesia tahun 1997 sebesar 19.471 unit atau lebih besar dari Nissan yang hanya mencatat penjualan 9.037 unit.
Cerita mobnas Timor tidak berlangsung lama. Pada 1997 terjadi krisis moneter di Asia Tenggara yang juga berdampak ke Indonesia. Krisis ekonomi turut berdampak ke krisis politik, hingga akhirnya Presiden Soeharto mundur dari jabatannya pada 21 Mei 1998. Di sisi lain, Kia Motors sebagai partner Timor pun mengalami kebangkrutan pada 1997, hingga akhirnya dibeli oleh Hyundai pada 1998. Proyek mobnas Timor akhirnya ditutup.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah