Berkah Diskon PPnBM, Penjualan Mobil Bergairah

Berkah Diskon PPnBM, Penjualan Mobil Bergairah

Tim detikcom - detikOto
Minggu, 14 Mar 2021 07:40 WIB
Salah satu diler mobil Toyota di Indonesia, Auto2000 meresmikan diler di kawasan bintang Jakarta, Jalan Sudirman. Diler ini boleh jadi merupakan yang termewah di Indonesia.
Sejumlah pabrikan melaporkan penjualan mobil naik berkat diskon PPnBM. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Berbagai pabrikan otomotif menuai berkah dari program diskon PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) untuk mobil baru. Program diskon PPnBM yang berlangsung sejak awal Maret 2021 ini membuat penjualan mobil bergairah.

Beberapa perusahaan otomotif melaporkan peningkatan penjualan yang cukup signifikan. Dalam siaran pers Kementerian Perindustrian, Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy mengatakan, penjualan mobil Toyota yang mendapatkan insentif PPnBM mengalami peningkatan signifikan. Ini terlihat dari total surat pembelian kendaraan (SPK) yang dikeluarkan.

"Dari data 1-8 Maret 2021, untuk Avanza, Sienta, Rush, dan Yaris, SPK-nya naik sekitar 94-155% kalau dibandingkan dengan SPK bulan Februari di tanggal yang sama," kata Anton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjualan sedan Vios yang dapat diskon sampai Rp 65 juta pun naik mengingat peminat sedan sebelumnya tidak banyak. Vios sendiri adalah mobil yang mendapatkan diskon PPnBM paling besar.

Anton mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta pabrik untuk meningkatkan produksinya. "Sekarang kami sedang memonitor kondisi stok, karena tidak mudah juga pabrik menambah produksi dalam waktu singkat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Honda juga melaporkan peningkatan penjualan berkat diskon PPnBM. Business Innovation and Sales & Marketing PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengungkapkan kenaikan penjualan sekitar 40-50% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.

"Khususnya untuk model yang mendapatkan insentif pajak, peningkatan naik lebih dari 60% dibanding seminggu pertama bulan Februari lalu, growth tertinggi ada di HRV 1,5 liter," tuturnya.

"Kami akan terus mengamati perkembangan permintaan mobil ke depannya untuk memenuhi supply dengan demand yang ada," imbuhnya.

Sementara Daihatsu mencatatkan kenaikan SPK terjadi dalam seminggu saat berlakunya diskon PPnBM mobil baru tersebut. Bahkan, mobil yang tidak dapat diskon PPnBM pun kecipratan berkah kenaikan penjualan.

Untuk model yang mendapatkan insentif seperti Xenia, Terios, Luxio, dan Gran Max MB, SPK-nya melonjak sekitar 40%. Sedangkan model-model lainnya seperti Ayla, Sigra, Sirion, Gran Max PU, Gran Max Blindvan penjualannya naik sekitar 20%.

"Untuk stok model yang mendapat insentif PPnBM khususnya di bulan-bulan periode relaksasi tersebut tentunya akan kami atur seoptimal mungkin agar seimbang antara demand dan supply yang ada," kata Hendrayadi, Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation.

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) pun melaporkan adanya peningkatan jumlah pesanan Xpander dan Xpander Cross setelah diskon PPnBM berlaku sejak 1 Maret 2021. "Jumlah SPK minggu pertama Maret 2021 terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk Xpander, jika dibandingkan periode yang sama di Februari 2021," kata Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division MMKSI.

Selanjutnya, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengklaim selama empat hari berlakunya relaksasi PPnBM, permintaan mobil Suzuki naik 100 persen dibanding periode yang sama bulan Februari 2021. "Sejauh ini dari data yang kami pantau, permintaan mobil Suzuki naik 100 persen," kata Donny Ismi Saputra, 4W Marketing Director PT SIS.

Donny mengatakan bahwa Suzuki memiliki dua model yang mendapatkan relaksasi PPnBM nol persen. Kedua model itu adalah Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7. "Kami memperkirakan kenaikan penjualan untuk kedua model itu sekitar 20 persen. Tetapi bisa saja terus berkembang," ujarnya.

Kementerian Perindustrian optimistis pemberlakuan diskon PPnBM mobil baru ini dapat berjalan baik, tepat sasaran, dan menguntungkan baik konsumen maupun sektor industri. Sejak relaksasi diberikan pada awal bulan Maret ini, terlihat lonjakan penjualan mobil yang siginifikan.

"Kemenperin mendukung agar industri otomotif serta para distributor kendaraan dapat melakukan fungsi imbauan, controlling, serta supervisi kepada diler, agar penurunan harga kendaraan dapat sesuai dengan harapan dan memenuhi permintaan konsumen sebaik mungkin," ucap Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri.




(rgr/lua)

Hide Ads