5 Fakta Isuzu Panther Disuntik Mati

5 Fakta Isuzu Panther Disuntik Mati

Tim detikcom - detikOto
Kamis, 11 Feb 2021 07:37 WIB
Isuzu Panther
Isuzu Panther. Foto: pool
Jakarta -

Isuzu Panther resmi disuntik mati. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengumumkan pihaknya tak lagi meneruskan produksi mobil legendaris Isuzu Panther.

Rumor Isuzu Panther disetop produksinya sudah muncul sejak 2020 lalu. Bahkan, Isuzu Panther sudah hilang dari website resmi Isuzu Indonesia.

General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril Mobil diesel legendaris ini sudah setop produksi sejak dilanda pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta Isuzu Panther disuntik mati.

1. Terjual Lebih dari 400 Ribu Unit

ADVERTISEMENT

Isuzu menegaskan bahwa pihaknya akan lebih fokus ke kendaraan komersial. Sementara Isuzu Panther yang menjadi kendaraan penumpang telah disetop produksinya. Isuzu fokus ke kendaraan komersial seperti D-Max, Traga Isuzu Elf, dan Giga, serta segmen penumpang MU-X.

"Bagaimana dengan Isuzu Panther, bisnis Isuzu di Indonesia hari ini jelas kita akan difokuskan kepada kendaraan komersial," tutur Attias Asril saat konferensi pers, Rabu (10/2/2021).

Isuzu Panther sudah lahir di Indonesia sejak tahun 1991. Selama tiga dekade, Isuzu Panther sudah terjual 433.117 unit termasuk varian minibus dan pikap.

"Hari ini kami mengucapkan terima kasih Panther, karena kita akan lebih fokus lagi ke commercial vehicles, tetapi dari sisi pengguna Panther tidak usah khawatir, karena kami Isuzu Real Partner, Real Journey," jelas Attias Asril.

Kilas balik mengenai mobil legendaris di Indonesia Ini. Mengisi segmen MPV, Panther harus menghadapi ketatnya bersaing dengan Hyundai Trajet, KIA Carens, Chevrolet Zafira dan Estate, Nissan Latio, Kia Carnival, Mitsubishi Kuda, Mazda Premacy, Toyota Kijang, Honda Stream, Chery Eastar, Honda Freed, Nissan Grand Livina, Toyota Sienta, Wuling Cortez, hingga Proton Exora.

Dari beberapa mobil yang disebutkan di atas, tersisa beberapa saja karena terhitung sebagai pendatang baru. Sisanya seperti Kia Carens, Hyundai Trajet, Kia Carnival, Mitsubishi Kuda dan sederet model lain telah 'menyerah'. Isuzu Panther dan Toyota Kijang lah yang masih setia menghadirkan mobil keluarga, meski telah berjalan selama puluhan tahun.

2. Suku Cadang Dijamin

Meski produksi Isuzu Panther disetop, Isuzu memastikan bahwa servis dan suku cadang mobil legendaris itu tetap terjamin. After Sales Service Division Head Astra Isuzu Heri Wasesa mengatakan pihaknya menjamin suku cadang mobil Panther masih tetap diproduksi selama 8 tahun ke depan.

"Kewajiban sebuah merek menyediakan spare part itu sampai 8 tahun sejak tahun run out, jadi 8 tahun ke depan masih kita jamin ketersediaan spare part-nya," ujar Heri Wasesa.

Lanjut, Heri, ia mengatakan selama permintaan suku cadang Panther tetap tinggi maka selama itu pula tetap diproduksi.

"Tapi faktanya, hukum ekonomi, ketika ada permintaan, ada pasar, pasti akan dilayani, tentunya permintaan itu disesuaikan dengan volume."

"Faktanya pada hari ini, kendaraan yang masuk ke bengkel kami itu di tahun 1990-an akhir dan tahun 2000-an awal masih masuk ke bengkel kami, jumlahnya cukup besar. Mobil Isuzu yang umurnya 20 tahun masih rutin masuk ke bengkel kami, ketersediaan spare part rasanya tidak perlu dikhawatirkan," jelasnya.

3. Jakarta-Bali Cuma Rp 44.000

Isuzu Panther telah banyak menemani masyarakat Indonesia. Satu iklan pemasaran yang cukup ikonik dari Isuzu Panther ialah soal perjalanan Jakarta-Bali.

"Waktu itu saya ke Bali, nganter mertua, berdelapan. Hujan lebat sekali, untuk pakai Panther, bebas dempul. Jalannya rusak, tak terasa. Cuma Rp 44.000, dari Jakarta sampai deh di Bali. Hemat kan?" ucap pria dalam tayangan iklan tersebut.

Dengan jarak Jakarta-Denpasar yang berjarak kurang lebih 1.150 km. Dengan menurut literasi harga solar kala itu sekitar Rp 380 perak. Artinya jika dihitung konsumsi BBM-nya dengan jumlah kilometer dibagi konsumsi BMM maka didapat sekitar 9,93 km per liter.

4. Penjualan Terus Merosot Terbentur Euro 4

Usut punya usut, permintaan mobil Isuzu Panther ini kian menyusut. Di sisi lain, mesin Panther terbentur peraturan emisi Euro IV yang bakal diterapkan pemerintah Indonesia.

Mobil legendaris ini pernah menyentuh angka penjualan ribuan unit dalam setahun. Namun mengutip data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) distribusi Panther kian merosot, tercatat Panther tidak mampu menembus angka 1.500 sejak tahun 2015.

5. Empat Kali Pembaruan

Mengutip data Gabungan Asosiasi Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Panther memang tak lagi diproduksi sejak Maret 2020. Ada empat model Panther untuk kendaraan penumpang yang ditawarkan masyarakat Tanah Air. Keempat model itu adalah Panther Smart (LM), Panther LV, anther LS, dan Panther Grand Touring.

Penjualannya semakin menurun tergerus oleh berbagai model-model terbaru dari berbagai brand otomotif di Indonesia.

Bukan tanpa usaha, mobil ini hadir di Indonesia dan telah mengalami 4 kali perubahan. Secara model, sejak lahir tahun 1991 Isuzu juga terus menyempurnakan tampilan Panther. Terakhir, Panther tercatat dipermak pada tahun 2013.

Diawali dari generasi pertama tahun 1991-1996 yang disebut sebagai Panther Kotak Pre-Facelift, lalu diikuti generasi kedua 1996-2000 yang disebut dengan Panther Kotak Facelift, selanjutnya generasi ketiga Panther Kapsul versi awal (2000-2004), dan generasi terakhir mulai 2004 hingga saat ini. Hingga perjalanan Isuzu Panther terhenti pada tahun 2020.


Hide Ads