Setelah babak belur di 2020, ekonomi Indonesia diyakini akan melambung di 2021. Pemerintah sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi di 2021 mencapai 5%. PT Astra Daihatsu Motor berharap hal itu sejalan dengan industri otomotif.
Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso menjelaskan mengapa pihaknya begitu yakin dengan proyeksi tersebut. Salah satu alasannya karena melihat kondisi ekonomi tahun ini yang terkontraksi.
"Isunya sekarang sejak akhir bulan kemarin diumumkan mengenai hasilnya GDP Growth dari kuartal ketiga, ternyata mengalami kntraksi minus 3,49 persen. Kita tuh agak deg-degan, nanti Indonesia akan masuk resesi, nanti situasi akan jatuh akan heboh. Ternyata begitu kemarin diumumkan akhir bulan kemarin hasilnya kita minus ketika masuk resesi, situasinya mungkin semua orang memaklumi sehingga adem-adem saja," ujarnya saat konferensi virtual, Kamis (19/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan faktor yang bisa membuat ekonomi nasional tumbuh di level 5,0% adalah tingkat keberhasilan penanganan COVID-19 di tahun 2020 dan tahun depan.
"Apalagi kalau vaksin sudah mulai dilakukan vaksinasinya disuntik semua orang, maka tentu akan memberikan rasa aman, mudah-mudahan situasi ekonomi kita akan lebih menggeliat lagi, dan akan lebih baik lagi, mudah-mudahan awal tahun depan situasi sudah membaik." jelasnya.
Lanjutnya, geliat pertumbuhan ekonomi mulai terlihat lewat penjualan kendaraan komersial di penghujung tahun 2020. Pengusaha mulai membelanjakan kembali uangnya untuk menunjang operasional perusahan. Berkaca pada retail sales Daihatsu pada Oktober 2020 tercatat sebanyak 8.135 unit. Gran Max Pick Up jadi paling laris diminati yakni sebanyak 2.827 unit, atau berkontribusi sebesar 34,8%, disusul Sigra sebesar 1.782 unit (21,9%), dan Ayla 1.013 unit (12,5%).
"Kemudian para pengusaha sudah mulai lagi berani untuk membelanjakan uangnya sesuai dengan kebutuhannya untuk kendaraan-kendaraan komersial, oleh karena itu wajar segmen komersial lebih baik dari kendaraan passenger-nya. Tetapi saya yakin kalau seandainya vaksin sudah dilakukan, rasa aman sudah lebih tinggi, orang sudah banyak melakukan aktivitas, melakukan pertemuan, kemudian aktivitas bisnis sudah mulai menggeliat lagi, aktivitas perkuliahan-sekolah sudah mulai lagi, pasti kebutuhan akan passenger car akan meningkat lagi," ungkap Hendarayadi.
"Pertumbuhan di segmen komersial lebih baik dibandingkan dengan penumpang, ini menunjukkan ekonomi sedang menuju ke arah tren yang positif," sambungnya.
Sejalan dengan proyeksi pemerintah, menurut Daihatsu akan tumbuh lebih baik dari tahun 2020. Namun belum pulih betul seperti 2019, yang mampu mencetak 1 juta unit kendaraan.
"Kita melihat bahwa patokannya bagaimana pertumbuhan ekonomi, Kalau pertumbuhan ekonomi diperkirakan sampai minus 1,7 (tahun ini), tapi tahun depan diproyeksikan IMF, dari pemerintahm dan bank Indonesia, kita (pertumbuhan ekonomi tumbuh) berkisar 5 persenan, dengan prediksi optimis bank, kita optimis juga market otomotif akan mengalami tren yang positif. Apakah akan kembali seperti 2019, 2021 rasanya mungkin belum," tutupnya.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah