Sebelum Mobil Militer, 2 Mobil Listrik Ini Juga Diciptakan Anak Bangsa

Sebelum Mobil Militer, 2 Mobil Listrik Ini Juga Diciptakan Anak Bangsa

Siti Fatimah - detikOto
Rabu, 11 Nov 2020 09:02 WIB
Mobil listrik Evhero jenis crossover
Mobil listrik Evhero jenis crossover. Foto: Siti Fatimah.
Bandung -

Institut Teknologi Nasional (Itenas) berhasil mengembangkan dan menciptakan mobil bertenaga listrik. Hingga jelang akhir tahun 2020, mereka telah menciptakan tiga jenis mobil listrik.

Ketiga mobil listrik tersebut yaitu mobil Evhero Electric Crossover Gen. 1, mobil listrik V8, dan mobil listrik Sergap Senyap dengan spesifikasi pertahanan militer yang baru diluncurkan bersamaan dengan Hari Listrik Nasional, Senin (2/11) lalu.

Ketua Pengembang Mobil Listrik di Itenas, Tarsisius Kristiyadi mengatakan, pengembangan mobil listrik ini dilakukan selain untuk kemajuan teknologi, juga untuk menjaga lingkungan agar tidak terlalu terkontaminasi dengan polusi yang dihasilkan dari kendaraan pada umumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alasan kenapa kita mengembangkan mobil listrik karena kita tujuan utamanya itu untuk masalah lingkungan jadi penyebarannya atau perusakan dari polusi kendaraan itu bisa diminimalisir," kata Kristyadi kepada detikcom saat ditemui, Selasa (10/11/2020).

Sekilas ke belakang, sebelum sukses menciptakan mobil listrik berspesifikasi pertahanan militer (Sergap Senyap), Itenas sudah lebih dulu menciptakan mobil listrik jenis crossover yang diluncurkan pada 2017.

ADVERTISEMENT
Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung menciptakan mobil listrik berspesifikasi pertahanan militer. Mobil tersebut memiliki nama Sergap Senyap.Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung menciptakan mobil listrik berspesifikasi pertahanan militer. Mobil tersebut memiliki nama Sergap Senyap. Foto: Siti Fatimah

"Jenis mobil crossover dipilih karena merupakan tipe yang paling sesuai dengan kondisi alamiah Indonesia yang berbatu, berkelok, bervariasi, dan tidak selalu mulus," katanya.

Lebih lanjut, mobil listrik jenis crossover dari Itenas ini dibuat dengan biaya riset dan pengembangan yang hanya menghabiskan biaya kurang lebih 1 miliar rupiah dalam tiga tahun. Spesifikasinya untuk kapasitas lima orang dengan kecepatan maksimum 70 km/jam.

Sementara, akselerasi 0-70 km/jam selama 5 detik dengan menggunakan jasa penggerak motor berdaya 50 kWP bertegangan 72 V DC dan jenis baterai VRLA berkapasitas 200 Ah.

Kemudian, di tahun berikutnya yaitu pada Mei hingga Agustus 2018, Itenas Bandung juga merancang mobil listrik kedua yang diberi nama V8 Vadi dan diluncurkan pada Bulan September 2018.

Bila mobil listrik Evhero adalah hasil perwujudan dari penelitian kolaboratif antar dosen di Itenas Bandung, maka V8 Vadi adalah hasil kolaborasi antara kampus Itenas Bandung bersama technopreneur Harry Kiss. Mobil listrik V8 Vadi merupakan mobil dengan jenis sportscar yang memiliki kapasitas 2 penumpang dengan kecepatan maksimum 120 km/jam.

"(Mobil listrik jenis V8 Vadi ini) tantangan membuat sebuah electric sportscar hanya dengan waktu pengerjaan 101 hari. VADI bermakna suara atau skala notasi yang berkarakter, yang menjadi warna pembeda dalam sebuah ansamble atau orkestra, serta berarti 'Dewa' dalam sansekerta," katanya.

Dia berharap, dengan semakin berkembangnya teknologi mobil listrik di Bandung terlebih di Indonesia maka idealnya pemerintah membuat tempat pengisian atau terminal cas mobil listrik.

"Idealnya nanti harusnya PLN itu membangun stasiun pengisian listrik umum seperti yg di Gedung Sate kemarin," pungkasnya.




(rgr/din)

Hide Ads