Bebin menyimpulkan, mobil-mobil asal Prancis itu bagus-bagus. Namun sayang, mobil asal Prancis itu tidak terlalu populer di Indonesia.
"Kalah pamornya. Kita tahu bahwa pasar Indonesia dikuasai oleh produk-produk dari Jepang yang mungkin berkiprah lebih dulu sehingga dipercaya oleh konsumen Indonesia," ujar Bebin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau saya ditanya pendapat tentang mobil-mobil Prancis, satu teknologi, terobosannya itu dari sejak tahun '80-an itu saya acungin jempol, Citroen, Peugeot, Renault. Terus dari sisi desain kalau orang bilang nyeleneh, benar-benar out of the box baik itu eksterior maupun interior," sambungnya.
Lantas, kenapa mobil Prancis nggak selaku mobil Jepang? Bebin mengatakan, hal itu berdasarkan kebiasaan orang Indonesia dalam memilih mobil. Karena jarang beredar di jalanan Indonesia, banyak konsumen yang ragu dengan mobil Prancis.
"Ini (mobil Prancis) kalau tidak pernah punya, tidak pernah mencoba, pasti nggak dipilih. Yang sudah pernah mencoba, pernah memiliki itu akan kecantol pada brand itu. Dan masalahnya kan nggak banyak yang berani mencoba, yang berani, 'Yaudahlah saya belinya yang ini saja'." kata Bebin.
Konsumen di Indonesia ragu memilih mobil Prancis karena jarang melihat di jalanan. Mereka juga mempertimbangkan pelayanan purnajualnya.
"Karena berpikirnya kan mungkin jarang terlihat di jalan dan sebagainya. Mikirnya nanti bawa ke bengkel gimana, sparepart-nya ada nggak, dan jahatnya cara berpikir kita itu adalah nanti kalau dijual lagi harganya berapa ya, karena jarang, sedikit populasinya," ucap Bebin.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat