Pasar otomotif di Indonesia masih didominasi oleh pabrikan Jepang. Tapi, di Indonesia juga ada mobil Eropa. Salah satunya mobil Prancis.
Belakangan ini ramai seruan boikot produk Prancis. Aksi boikot produk Prancis ini merupakan bentuk protes terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron, karena ucapannya yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW. Di bidang otomotif, produk Prancis yang dijual di Indonesia ada dua, Renault dan Peugeot. Tapi penjualan kedua merek Prancis itu tak signifikan.
Salah satu pabrikan mobil asal Prancis, Renault, membawa mobil murahnya ke Indonesia. Sejak pertama kali meluncur beberapa tahun lalu, mobil murah Renault dalam bentuk Renault Kwid ini sempat digadang-gadang sebagai LCGC Killer. Harganya yang murah membuat mobil ini disebut sebagai penantang LCGC yang juga harganya murah di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Renault Kwid memang tak masuk dalam kategori LCGC. Tapi, harganya hampir menyerempet harga LCGC.
Saat ini, Renault Kwid dijual dengan harga Rp 149.900.000 sampai Rp 158.900.000. Sementara LCGC dari pabrikan Jepang saat ini harganya berkisar Rp 150 jutaan, bahkan ada yang sampai Rp 170 jutaan.
![]() |
Harga LCGC Killer dari Prancis yang murah, bahkan lebih murah dari LCGC, tak serta merta membuat penjualan mobil itu melampaui LCGC. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan secara wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) Kwid masih kalah banyak dari LCGC.
Pada 2017, Renault Kwid terdistribusi sebanyak 163 unit dalam kurun waktu satu tahun. Sedangkan untuk LCGC sudah tembus puluhan ribu unit terdistribusi dalam periode yang sama.
Dan pada 2018, distribusi Kwid tercatat hanya 49 unit selama setahun. Kemudian pada 2019, Renault hanya mengirim 65 unit Renault Kwid.
Pada 2020, sepanjang Januari-September 2020, penjualan Kwid pun masih terbilang sedikit. Selama sembilan bulan, Renault hanya mengirim 58 unit Kwid. Padahal, mobil-mobil LCGC di Indonesia penjualannya sudah tembus ribuan unit saban bulan.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini