Koenigsegg Agera RS merupakan mobil produksi paling ngebut yang tercatat di Guiness World Record. Tapi rekor itu baru saja dipatahkan oleh pabrikan mobil berperforma tinggi, Shelby Supercars (SSC) North America, Tuatara.
Rekor ini dipecahkan SSC Tuatara pada 10 Oktober 2020 lalu di State Route 160, Amerika Serikat, dengan panjang jalur sekitar 11,2 kilometer.
Tes dilakukan sebanyak dua kali, pada pengujian pertama SSC Tautara mampu mencapai kecepatan 508,73 km/jam. Di tes kedua, Tuatara malah makin ngebut dengan rekor 532,93 km/jam. Dari hasil di atas, SSC Tautara punya rata-rata kecepatan 508,73 km/jam. Ini jadi rekor baru sebagai mobil produksi tercepat di dunia. Agar presisi penghitungan kecepatan ini juga menggunakan GPS yang terintegrasi dengan 15 satelit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekor ini mengalahkan catatan Koenigsegg Agera RS pada November 2017. Tempat dan jarak tempuh, dan metode yang sama dengan SSC Tautara, Konigsegg Agera RS mampu berlari dengan kecepatan rata-rata 446,97 km/jam.
SSC Tuatara ini juga mengalahkan catatan hypercar Bugatti Chiron Super Sport, yang mampu mencapai titik tertinggi 490,48 km/jam. Tapi catatan milik Bugatti tidak pas disandingkan, sebab rekor Bugatti Chiron Super Sport itu didapat hanya sekali jalan, pun menggunakan tempat tes berbeda, di Ehra-Lessien, Jerman.
![]() |
Ini bukan kali pertama SSC memecahkan rekor kecepatan, karena ciptaan sebelumnya, Ultimate Aero TT, berhasil mengklaim gelar tersebut pada tahun 2007 dengan kecepatan rata-rata dua arah 411,76 km / jam (255,83 mph).
![]() |
"Sudah sepuluh tahun sejak kami memegang rekor ini dengan mobil pertama kami, Ultimate Aero, dan Tuatara berada jauh di depan. Kinerjanya mencerminkan dedikasi dan fokus kami dalam mengejar pencapaian ini," kata Jerod Shelby, CEO SSC.
Untuk memecahkan 'setan' kecepatan ini, SSC North Amerika menempatkan pebalap profesional , Oliver Web dibalik kemudinya. Mobil yang dicekoki bahan bakar non-balap, dan spek ban jalanan ini membuat kagum pilotnya. Betapa tidak, sejatinya SSC Tuatara masih bisa melaju lebih cepat, andai tidak ditahan terpaan angin.
"Mobil itu belum kehabisan tenaga. Semua halangan angin menghalangi kami untuk bisa mencapai limit mobil," ujar Oliver Webb.
Tuatara dicangkok mesin V8 5,9 liter twin-turbo yang menghasilkan 1.750 tenaga kuda. Mobil mampu menghasilkan 1.750 hp saat menggunakan bahan bakar etanol E85 dan 1.350 hp pada bensin oktan 91. Mesin tersebut menghasilkan torsi maksimum 1.735 Nm dan dikawinkan dengan transmisi manual otomatis (AMT).
![]() |
Bobot kering hanya 1.247 kg, yang berkat bodi serat karbon dan monocoque. Aerodinamika juga berperan, dan hypercar SSC Tuatara memiliki area depan seluas 18 kaki persegi dan koefisien drag 0,279.
SSC hanya akan memproduksi Tuatara sebanyak 100 unit. Berminat? Harga termurahnya US$ 1,6 jutaan atau sekitar Rp 25 miliar.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?