Bebin Djuana bilang, sepertinya kurang adil jika relaksasi pajak itu hanya dikenakan pada mobil penumpang pribadi. Dia mengusulkan agar mobil niaga yang diberi relaksasi pajak.
"Karena seberapa urgent-nya kendaraan penumpang ini untuk masyarakat kalau dilihat secara totalitas. Tapi saya membayangkan ketika itu (relaksasi pajak) dilakukan untuk commercial car, jelas akan sangat membantu. Dan volume akan cukup signifikan," kata Bebin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, Bebin menyebut, kendaraan komersial seperti mobil logistik masih dibutuhkan. Bahkan di tengah pandemi seperti saat ini, mobil pengantar barang banyak diperlukan.
"Anda juga pesan apa-apa online kok. Kan mesti ada yang nganterin," ujarnya.
Menurut Bebin, jika pajak mobil komersial seperti mobil pikap atau mobil boks bisa direlaksasi, maka itu akan menggerakkan ekonomi. Yang merasakan bukan cuma pemilik mobil, tapi juga pengguna jasa nantinya.
"Jadi yang nantinya jadi pikap, yang nantinya jadi mobil box, truk yang angkut barang-barang logistik itu pajaknya dibabat, itu akan terlihat sekali hasilnya. Karena yang terdampak oleh kebijakan itu rata. Mau kamu kelas atas, kelas medium atau kelas bawah yang memanfaatkan jasa logistik," jelasnya.
Malah Bikin Orang Ngerem Beli Mobil
Simak Video "Video: Taksi Terbang Bakal Mengudara di Indonesia, Segini Biaya Sewanya"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah