BMW Tak Sampai PHK Karyawan di Indonesia

BMW Tak Sampai PHK Karyawan di Indonesia

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Minggu, 21 Jun 2020 08:45 WIB
Logo BMW
BMW. Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Karena krisis akibat pandemi virus Corona (COVID-19) yang melanda dunia, banyak perusahaan yang terpaksa mengurangi tenaga kerjanya. Tak sedikit pekerja yang terpaksa di-PHK oleh perusahaan karena krisis ini.

Bahkan, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tubuh perusahaan otomotif mulai menular ke banyak brand. Kabar terbaru mengenai pengurangan anggaran untuk sumber daya manusia ini dilakukan oleh merek besar asal Jerman, BMW. BMW mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak memperpanjang 10.000 pekerja kontrak. Keputusan ini dikatakan BMW sudah mendapatkan kesepakatan dengan pihak dewan pekerja.

Di Indonesia, BMW Group Indonesia memastikan tak ada PHK untuk pekerjanya. Director of Communication BMW Group Indonesia, Jodie O'tania, mengatakan pihaknya berusaha untuk bertahan di tengah krisis akibat pandemi virus Corona ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(PHK) Itu terkait karena ada beberapa pabrik BMW yang ditutup di Jerman. Pastinya akan ada dampak baik dari secara ekonomi maupun ke tenaga kerja dari BMW Group. Tapi bisa dipastikan, BMW Group Indonesia kita pada saat ini tidak melakukan hal itu (PHK pekerja di Indonesia)," kata Jodie belum lama ini.

"Jadi kita masih ada di Indonesia dan masih akan terus memberikan inovasi/teknologi untuk fans BMW di Indonesia. Karena dari strategi dan dari plan yang kita siapkan, kita yakin bisa terus tumbuh dan bisa terus memberikan yang terbaik untuk pelanggan di Indonesia," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Jodie, masa pandemi COVID-19 memang menjadi momen yang menyulitkan untuk semua bisnis. Tak cuma bisnis otomotif, tapi juga hampir semua perusahaan terpengaruh pandemi ini.

"Dari BMW Group Indonesia kita sudah melakukan banyak strategi, dari global juga sudah menyiapkan strategi bagaimana BMW tetap bisa keluar sebagai pemenang di masa pandemi COVID ini. BMW sudah keluar dari krisis banyak sekali. Krisis ekonomi yang sebelumnya terjadi. Jadi kami sudah memiliki bekal dan strategi bagaimana caranya menghadapai keadaan yang paling buruk sekalipun," ujar Jodie.




(rgr/lua)

Hide Ads