Jakarta -
Asosiasi profesi medis di Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo untuk melakukan screening virus corona secara masif, tidak hanya untuk kriteria pasien dalam pengawasan (PDP). Para ahli curiga angka kasus virus corona sebenarnya bisa lebih dari yang diumumkan namun tak ketahuan karena sedikitnya jumlah tes yang dilakukan.
Tak hanya bertindak pasif dengan screening corona di poli khusus rumah sakit rujukan, pemerintah Indonesia harusnya sudah memikirkan skema 'jemput bola', yakni dengan mendatangi langsung wilayah dengan kasus positif corona terbanyak untuk melakukan pengetesan terhadap warga sekitar.
Indonesia bisa melihat negara-negara yang sukses melakukan tes corona dalam jumlah masif, dengan skema drive-through. Cara ini sudah diterapkan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat baru-baru ini. Seperti apa mekanismenya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amerika Serikat mulai jemput bola untuk pengujian tes virus corona, sejak 13 Maret 2020. Cara ini dlakukan dengan melakukan tes langsung kepada warganya, tanpa mereka harus turun dari dalam mobil (drive-through). Fasilitas ini mirip ketika kita membeli makanan cepat saji.
Mengutip dari New York Times (17/3/2020), mekanisme pengujian seperti ini mulai dilakukan di hampir semua negara bagian AS dan kali pertama diterapkan di Pulau Glen, New Rochelle, Westchester County, yang menjadi pusat penyebaran virus corona di negara bagian ini.
Mekanisme pemeriksaannya, pengendara mobil diarahkan menuju tenda-tenda putih. Di sana sudah menanti para petugas kesehatan yang berpakaian hazardous material (hazmat).
Drive-through corona di Korea Selatan Foto: AP Photo |
Selanjutnya, pengemudi diminta menurunkan kaca mobil dan menyandarkan kepala ke head rest. Lalu petugas akan melakukan serangkaian tes, mulai cek suhu badan, dan mengambil sampel lendir dari hidung dan tenggorokan atau lazim disebut tes swab. Hasilnya pengujian keluar dalam 2 hingga 3 hari.
"Kita harus berhati-hati, satu kesalahan bisa menjadi masalah besar. Tapi itulah sebabnya kami menjadi perawat. Ini waktunya untuk membantu," ujar Lisa Baez-Alessandro, seorang perawat dari Pulau Staten.
Cara ini terbukti meningkatkan partisipasi warga untuk mencegah penyebaran corona. Bahkan dalam empat hari pertama operasinya, fasilitas drive-through corona ini mampu menguji 1.882 orang di New Rochelle. Antrean pengetesan corona ini pun mengular.
Sebelum dilakukan oleh negeri Paman Sam, drive-through tes virus corona ini pertama kali dilakukan Korea Selatan. Korea Selatan membuka layanan drive-through pada 26 Februari 2020. Layanan ini telah menguji sebanyak 384 sample dalam satu hari. Hasil pengetesan ini akan dikirimkan lewat pesan teks ke pasien.
Mengutip Washington Post, Korea Selatan bisa melakukan pengetesan lebih dari 10.000 orang setiap harinya, dan layanan drive-through menjadi salah satu kunci sukses Korea Selatan menekan penyebaran virus bernama Covid-19 itu.
Korea Selatan menjadi salah satu negara dengan kasus corona tertinggi di luar China. Hingga hari ini, ada 8.320 kasus positif Covid-19 di Korsel, 81 kasus di antaranya berakhir dengan kematian.
Kabar baiknya, akhir-akhir ini angka kasus baru positif virus corona di Korea Selatan terus menurun. Tercatat pada 12 Maret kemarin, negeri ginseng itu mencatat rekor angka terendah kasus baru dalam sehari. Kini, pasien sembuh juga mencapai 1.407 orang. Pada 12 Maret, jumlah orang yang sembuh melebihi jumlah temuan kasus baru, yakni 177 pasien sembuh dibanding 110 kasus baru.
Menyoal pengetesan drive-through corona, selain dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat, cara ini juga dilakukan oleh sebuah rumah sakit di kawasan Adelaide, Australia.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah