Mudik Nataru, Pengamat: Tol Baru Sukses Kurangi Kemacetan

Mudik Nataru, Pengamat: Tol Baru Sukses Kurangi Kemacetan

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 13 Jan 2020 12:58 WIB
Foto: Suasana Tol Sumatera saat arus mudik (ANTARA)
Jakarta - Beroperasinya sejumlah ruas tol baru di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, dinilai memperlancar arus lalu lintas dari kota menuju daerah atau sebaliknya. Seperti disampaikan pengamat Djoko Setijowarno, kegiatan mudik di masa libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) relatif lancar.

"Saat musim Mudik Nataru tahun ini ditandai penambahan kapasitas jalan tol. Kendati baru tahap fungsional, setidaknya dapat membantu melancarkan proses mudik yang menggunakan jalan tol. Dampaknya memang ada, penggunaan kendaraan pribadi meningkat, penggunaan pesawat terbang menurun. Selain penurunan menggunakan pesawat terbang karena faktor tarif yang dianggap tinggi oleh konsumen," kata Djoko dalam keterangannya kepada detikcom, Senin (13/1/2020).

Sejumlah jalan tol yang dioperasikan, seperti Tol Layang Jakarta - Cikampek (Japek) sepanjang 38 kilometer, ruas Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang 112 kilometer, ruas Tol Pematang Panggang - Kayu Agung 77 kilometer, ruas Kayu Agung - Palembang - Betung 52,5 kilometer, sebagian ruas Tol Balikpapan - Samarinda (Samboja - Palaran 58,7 kilometer) dari panjang total 99,35 kilometer, sebagian ruas tol Manado - Bitung seksi 1 (14 kilometer) dari panjang keseluruhan 39 kilometer dan sebagian ruas Tol Pekanbaru - Dumai (Pekanbaru - Minas, 92, kilometer) dari panjang keseluruhan 131,48 kilometer. Sejumlah rest area atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) belum dapat beroperasi sepenuhnya, masih beroperasi sementara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Pengoperasian fungsional tol tersebut dapat sebagai bahan evaluasi sebelum operasional komersial nantinya. Masih terjadi banjir di Tol Layang Jakarta - Cikampek dan banjir di Tol Cikampek - Palimanan (Cipali). Tol Layang Jakarta - Cikampek memang masih memerlukan proses penyempurnaan dan perapian lagi. Pembuatan parkir bay sepanjang 60 meter yang dapat menampung sekitar 10-15 kendaraan di empat lokasi terpisah. Pembuatan tangga darurat di setiap lokasi u-turn atau arah putar balik yang berjumlah 8 titik," lanjut Djoko.

Lebih rinci, hasil Survei Potensi Pemudik pada Masa Libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Perhubungan, Kementerian Perhubungan (Desember 2019), menyebutkan 60 persen pemudik berasal dari Wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Sebanyak 70% pemudik bergerak menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogakarta dan Jawa Timur.

Sebanyak 68,9 persen melewati rute Cikampek-Cipali-Cirebon, 9,3 persen melewati rute Cikampek-Cipularang-Bandung-Tasikmalaya, 7,3 persen ke arah Merak dan tidak ada rute yang merepresentasikan sebanyak 14,3 persen.



Adapun pilihan moda untuk mudik, terbanyak menggunakan kendaraan pribadi sebesar 48 persen. Berikutnya pemudik memilih pesawat 24 persen, kereta 15 persen, bus 8 persen, sepeda motor 2 persen, mobil sewa atau travel 2 persen dan kapal (laut dan sungai, danau dan penyeberangan) 1 persen. Untuk mudik Nataru, pemudik yang menggunakan sepeda motor memang tidak sebanyak mudik Lebaran.

Alasan memilih moda tersebut karena alasan cepat 52 persen, nyaman 50 persen, fleksible 51 persen, aman 28 persen, selamat 21 persen, dan dapat digunakan di tempat mudik 23 persen. Sedangkan pilihan sebagai bukti keberhasilan di tanah perantauan hanya 2 persen.

"Tapi ada beberapa catatan penting yang harus diselesaikan sebelum musim Mudik Lebaran 2020 tiba. Salah satunya peristiwa kecelakaan Bus PO Sriwijaya yang dianggap menonjol dalam hal kecelakaan lalu lintas," pungkasnya.


(lua/ddn)

Hide Ads