Jakarta - Memasuki curah hujan yang tinggi menyebabkan genangan atau banjir di sejumlah ruas jalan.
Mobil diesel yang menerjang banjir bisa berpotensi merusak beberapa komponen.
Meski diklaim lebih handal dalam urusan melibas
banjir,
mobil diesel pada dasarnya tetap sama dengan mobil bensin. Mesin akan mati jika air sampai masuk ke ruang bakar.
Ia mengungkapkan masuknya air ke bagian
mesin diesel disebabkan satu sumber, yakni filter udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sistem 'air-intake' turbocharger sangat rentan terhadap masuknya air. Apalagi lagi dengan ECU-nya," kata Pengamat Otomotif sekaligus Dosen Institut Teknologi Bandung, Yannes Pasaribu saat dihubungi detikcom.
Saat menerobos banjir, pengemudi diharapkan mengetahui ketinggian air agar tidak melebihi air intake, sebab bila terlewat mesin tetap akan mati seperti mobil bensin.
"Jika menggunakan turbocharger,
mesin diesel maupun mesin bensin mendapatkan suplai oksigen yang dimampatkan, sehingga campuran oksigen dengan BBM (solar maupun bensin) semakin pekat," ujarnya.
Memang salah satu ketahanan mesin diesel terhadap genangan air karena tidak terdapat pengapian seperti di mobil bensin. Keunggulan lain, mobil dinilai lebih irit Bahan Bakar Minyak dan torsi maksimum lebih mudah dicapai pada putaran rendah.
"Mesin diesel bekerja dengan memanfaatkan rasio kompresi yang sangat tinggi untuk membakar solar yang memiliki daya bakar jauh lebih rendah dari bensin (sekitar 40-bar) ditambah dengan suhu yang juga tinggi di sistem pembakaran internalnya sehingga mampu membakar solar," ungkap Yannes.
Adapun busi pijar (glowplug) digunakan untuk mempercepat pemanasan mesin di awal. "Untuk memanaskan ruang bakarnya yang sudah berisi campuran solar dan udara dalam kompresi tinggi," kata Yannes.
"Setelah itu sistem pembakaran di internal ruang bakarnya akan bekerja dengan sendirinya," ungkap Yannes.
Terakhir Yannes menjelaskan bahwa mesin diesel mengandalkan udara terkompresi dengan suhu dan tekanan ruang bakar yang sangat tinggi, lalu disemprotkan kabut bahan bakar solar melalui injector yang insulated secara periodik hingga terbakar dan menghasilkan ledakan untuk menggerakkan piston.
Sedangkan mesin bensin harus terus berhubungan dengan spark plug (busi) yang secara sekuensial memberikan loncatan bunga api listrik untuk membakar uap campuran bensin dan udara dalam ruang yang terkompresi.
"Nah (untuk mesin bensin), air banjir dapat masuk ke dalam ruang bakar lewat celah diantara spark plug," ungkap Yannes.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?