Melejit di Jepang, Raize Masih Ditahan Masuk Pasar Indonesia

Melejit di Jepang, Raize Masih Ditahan Masuk Pasar Indonesia

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 13 Des 2019 18:54 WIB
Foto: Toyota
Jakarta - Sejak diperkenalkan pada bulan November lalu di pasar domestik Jepang. Raize mendapat respon positif dengan surat pemesanan kendaraan yang mencapai ribuan unit.

"Raize di Jepang responnya sangat bagus, saya satu atau dua minggu ke Jepang, informasi di sana, inden untuk Raize hingga 6 bulan. SPK yang sudah masuk sekitar 30.000-an kalau saya gak salah," kata Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (12/12/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun untuk pasar di Indonesia, Toyota masih mempelajari untuk bisa menjualnya secara resmi.

"Sabar, kami masih study dulu ya," kata Anton.


Studi mesin 1.000 cc

Ia melanjutkan untuk mesin 1.000 cc sendiri sebenarnya bisa dikemas sedemikian rupa untuk bisa diterima pasar Tanah Air.

"Sebenarnya dari sisi customer ya, yang pasti pertama dari sisi harga, kemudian packaging-nya, kemudian power-nya, fuel consumption-nya. Saya rasa masalah cc itu term dari kami sebagai maker," kata Anton.



Lebih lanjut ia enggan membuka informasi terkait mesin 1.000 cc dengan turbo yang jadi alternatif mesin namun juga keiritan BBM dengan kecocokan pasar di Indonesia. "Kasih senyum ajalah," ujarnya.


Raize saat ini berbekal mesin 1.000 cc 3 silinder, berpendingin air, dengan turbo intercooler yang mampu memuntahkan tenaga hingga 98 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 140 Nm pada 2.400-4.000 rpm.

Tentu yang ingin dikejar dari SUV perkotaan ini adalah keiritan bensin. Berkenaan dengan efisiensi bahan bakar, model 2WD mencapai 18,6 kilometer per liter sedangkan model 4WD mencapai 17,4 kilometer per liter. Meski irit, Toyota mengklaim powertrain dapat memberikan torsi mesin kelas 1,5 liter.


(riar/lth)

Hide Ads