Sinyal Raize Masuk Indonesia, Toyota Kaji Mesin 1.000 cc Turbo

Sinyal Raize Masuk Indonesia, Toyota Kaji Mesin 1.000 cc Turbo

Rizki Pratama - detikOto
Senin, 18 Nov 2019 07:20 WIB
Toyota Raize pakai mesin 1.000 cc turbo. Foto: Toyota
Surabaya - Menanggapi skema pajak kendaraan berdasarkan emisi gas buang, para pemain industri mobil akan melakukan perombakan strategi di Indonesia. Tentunya bagian teknis pada dapur pacu akan dikembangkan demi menjaga pasarnya di Indonesia.

Sejak diluncurkan Toyota Raize di Tokyo Motor Show 2019 berdekatan dengan dikeluarkannya skema pajak itu pun mengerucutkan simpulan ke arah mesin kecil turbo. Seperti diketahui, Toyota Raize menggunakan mesin 1.000 cc turbo. Bahkan partner produksi Toyota, Daihatsu, telah dipergoki di jalan menguji mesin 1.000 cc di balik kap Daihatsu Thor di Indonesia.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya kita nggak mau komen secara spesifik mengenai produk baru tapi sebenarnya yang saya katakan tadi begitu melihat peraturan CO2 keluar kan pada saat itu juga kita bisa melihat dan menimbang. Strategi kita nggak bicara cc atau turbo atau apa pun tapi masuk CO2," kata ujar Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy saat dijumpai di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/11/2019).

Tidak hanya mesin, skema pajak berdasarkan CO2 juga membuka peluang penerapan platform baru bahkan elektrifikasi. Tentunya Toyota harus mengiringi aturan tersebut jika tetap ingin menjadi penguasa pasar Indonesia.



"Jadi pada saat akan masuk CO2 itu di prinsipal itu mesin apa, platform apa atau elektrifikasi apa yang mereka bisa matching di kebutuhan Indonesia supaya masuk di bracket itu," tambahnya.

Bahkan tidak pula menutup kemungkinan mobil-mobil yang sudah ada dibekali mesin 1.000 cc atau cara apa pun untuk mendekati regulasi. Sebab, jika tidak disesuaikan mobil yang ada saat ini harganya dapat bergeser lebih mahal saat penerapan pajak berskema emisi gas buang diaplikasikan tahun 2021 nanti.

"Avanza jika continue dengan kondisi sekarang pajaknya naik 10 jadi 15 persen jadi harganya naik dengan spek sama 5 persen. Itu akan dipertimbangkan gimana kira-kira supaya beberapa tahun mendatang aturan CO2 itu masuk dengan segmennya jadi kita bicara banyak pilihan dari engine dan platform," pungkas Anton.


(rip/rgr)

Hide Ads