Sambungan internet itu digunakan untuk mengirimkan data penting tentang kondisi jalan kepada pengemudi dan pengguna jalan lainnya. Untuk mendapatkan kemampuan itu, ban ini diselipkan sebuah chip seukuran uang koin berisikan sensor, prosesor dan komunikasi elektronik. Data-data yang didapat oleh ban ini dikirimkan langsung ke ECU mobil.
Baca juga: Ini Kandungan Utama Ban F1 |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika ban mengalami kondisi buruk, ia dapat memberi tahu mobil untuk menyesuaikan pemetaan mesin, kontrol traksi, atau bahkan pengaturan suspensi. Ban juga akan dapat memantau informasi mengenai kondisi kedalaman tapak, tekanan ban, suhu ban, dan akselerasi multi-sumbu.
Baca juga: Ban Spesial untuk Mobil Termahal di Dunia |
Pirelli baru memasang unit sensor ini di dalam satu set ban P-Zero Trofeo. Ban tersebut dipasang ke Audi A8 dalam tes lintasan balap tertutup, ban berhasil mendeteksi jalan basah dan mengirimkan informasi ke mobil Audi Q8 yang berada di belakang. Q8 menerima pesan melalui koneksi 5G sebelum mencapai permukaan yang basah itu.
Untuk sementara teknologi ban ini belum sepenuhnya diimplementasikan di jalan, saat ini baru digunakan di industri angkutan truk. Teknologi ini menghemat banyak waktu bagi mekanik truk untuk memeriksa tekanan ban, karena mereka tahu persis ban mana yang harus diisi dan mana yang harus diabaikan. Pengujian jalan jangka panjang juga masih harus diteliti.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini