"Mobil hybrid itu kan banyak yang takut perawatannya mahal, nggak kok sama saja dengan mobil konvensional," ujar Wakil Presiden PT Toyota-Astra Motor Henry Tanoto saat ditemui wartawan Indonesia di Tokyo, Jepang.
Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto menambahkan mobil dinas menteri Toyota Crown Hybrid merupakan kendaraan dinas menteri yang secara spesifikasi ditentukan oleh pemerintah pada saat pra-tender.
![]() |
"Jadi pengadaannnya melalui proses tender. Untuk harga dan alasan memilih dapat ditanyakan ke sekretariat negara. Jadi tidak terkait dengan dengan kebijakan dan regulasi EV," ujar Suryo.
Sekadar informasi, dalam proses lelang, pemerintah memilih Toyota Crown 2.5 HV G-Executive yang telah mengusung teknologi hybrid sebagai kendaraan dinas para menteri dan pejabat setingkat.
PT Astra International Tbk-TSO menyediakan 101 unit mobil untuk menteri-menteri baru yang telah dilantik itu dengan total nilai lelang Rp 147.229.317.000.
Tapi tak seperti mobil presiden dan wakil presiden yang dilengkapi beragam fitur keamanan nomor wahid, pihak Toyota mengaku tidak ada yang spesial dalam Crown 2.5 HV G-Executive. Di Jepang, mobil Crown hybrid ini malah banyak yang jadi mobil taksi, meski bukan model barunya.
Simak Video "Tren Bergeser, Toyota Bikin Mobil Pejabat Model Crossover"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/rgr)
Komentar Terbanyak
Polisi Sebut Mobil Pensiunan Polri Cuma Melaju 30 Km/jam saat Tabrak Mahasiswa UI
Mahasiswa UI Tewas Ditabrak Jadi Tersangka, Polisi: Motornya Melaju 60 Km/jam
Polisi Setop Penerbitan Pelat RF, Ini Alasannya