Modus Montir Nakal di Jalanan, Siram Oli sampai Copot Selang Bensin

Modus Montir Nakal di Jalanan, Siram Oli sampai Copot Selang Bensin

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 09 Okt 2019 18:23 WIB
Arus lalu lintas di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat Foto: Farhan/detikcom
Jakarta - Banyak oknum masyarakat yang melakukan modus kejahatan untuk memeras pengguna kendaraan bermotor. Baru-baru ini tengah viral seorang warganet membagikan kisahnya ketika akan dikerjai oleh oknum montir nakal di Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Cerita dan foto yang diunggah akun Facebook Enk Enk itu mengisahkan mobilnya yang berasap ketika sedang melaju di Puncak, Jawa Barat. Ternyata, asap itu timbul karena ada oknum yang menyiram oli ke rem mobilnya agar mobil berasap. Kalau sudah berasap, biasanya pengendara akan panik. Montir nakal itu akan melancarkan modusnya dengan menembak harga perbaikan mobil. Bahkan tagihan biaya perbaikannya kerap tak masuk akal. Padahal mobilnya tak memiliki masalah berat.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Founder & Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan cerita ini sebenarnya merupakan modus lama. Bahkan sejak puluhan tahun lalu, kata Jusri, modus ini sudah ada. Modusnya tak cuma menyiram oli ke rem, ada pula yang sampai mencopot selang bensin.

"Saya 30-40 tahun yang lalu sudah ada kejadian ini. Tahu-tahu sudah ada aja (montir) yang datang, di jalur Puncak juga, 40 tahun lalu sudah ada. Ada yang nyiram air, ada yang pakai oli, ada yang mutusin selang bensin," kata Jusri kepada detikcom melalui sambungan telepon, Rabu (9/10/2019).

"Ada beberapa cara mereka selain menyiram oli. Ada juga yang mencopot selang bensin dari tangki, sehingga nggak lama kemudian mobilnya mogok. Distarter-starter, injeksi sudah nggak nyemprot (bahan bakar) ke ruang bakar lagi," ujarnya.



Ada juga modus menebar ranjau paku seperti yang masih ada di jalanan Jakarta. Mereka menebar paku agar ban mobil 'mangsanya' bocor.

"Kalau zaman dulu, mereka biasa pakai paku sebelum tubeless ramai. Tapi juga setelah tubeless mereka pakai ranjau paku yang kaya di jalan-jalan Jakarta itu yang berlubang tengahnya," kata Jusri.

Lebih parah, modus itu dimanfaatkan oknum untuk perampokan. "Kalau yang di Puncak itu lebih kepada dikerjain, tapi mungkin bisa disebut setengah perampokan, karena nanti akhirnya si pengemudi atau pemilik mobil harus mengeluarkan uang banyak, dengan biaya yang tidak masuk akal baik jasa maupun komponen yang diganti," ujarnya.


(rgr/ddn)

Hide Ads