Beberapa mobil menjadi korban aksi massa yang ricuh. Salah satunya adalah Jeep Wrangler Rubicon milik Wakil Ketua Koni, Didi O Affandy yang ditemukan terbakar dalam massa demo di belakang Gedung DPR beberapa waktu lalu. Dalam insiden tersebut mobil Didi sudah sulit untuk dikenali dengan kondisi hangus seperti itu.
Dalam kasus seperti ini sangat tidak direkomendasikan bagi pemiliknya untuk menggunakan sisa mobil yang terbakar. Dari sisi keamanan, material yang telah dilahap oleh api tak lagi memberikan kekuatan sama seperti semula.
"Umumnya ketika terbakar terjadi oksidasi metal yang tinggi cenderung berubah jadi karat," jelas Koordinator Eksekutif Technical Service Astra Daihatsu Motor Anjar Rosadi saat dihubungi detikcom, Senin (30/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara finance, keamanan dan kenyamanan nggak disarankan karena membangun mobil yang telah terbakar pasti lebih murah beli baru. Belum omongin material barang, jasa, proses," timpalnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Riecky Patrayudha beberapa waktu lalu. Ia mengatakan aspek keamanan mobil serta biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan mobil yang hangus total tidak sepadan.
"Secara teori bisa saja, tapi memperhitungkan safety, karena kekuatan logam akan berubah bila dipanaskan dan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kembali tidak ekonomis perhitungannya untuk dilakukan restorasi dari sebuah mobil yang sudah terbakar secara menyeluruh," ujar Riecky kapada detikcom.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?