Beberapa kasus terjadi kendaraan yang terbakar akibat aksi demo yang berakhir ricuh. Dalam beberapa kasus mobil terbakar baik itu sengaja atau tidak biasanya masih menyisakan sasis dan rangka. Dua penyangga utama mobil ini memang menjadi tulang punggung kuat untuk membangun sebuah mobil.
Meski masih ada bentuknya, ternyata rangka dan sasis yang terbakar itu sudah tidak layak lagi untuk digunakan. Selama proses terjadinya kebakaran itu rangka dan sasis yang umumnya terbuat dari baja mengalami oksidasi. Oksidasi itu akan menyebabkan timbulnya karat yang membuat kekuatan baja atau besi berkurang.
"Tidak disarankan artinya proses pembakaran pasti akan mengubah material di mobil tapi kekuatannya jadi berubah. Umumnya ketika terbakar terjadi oksidasi metal yang tinggi cenderung berubah jadi karat," terang Koordinator Eksekutif Technical Service Astra Daihatsu Motor Anjar Rosadi saat dihubungi detikcom, Senin (30/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mobil terbakar berat paling yang diselamatkan itu sebenarnya tergantung konteks terbakar, kalau sedikit bisa diperbaiki yang itu saja. Tapi kalau wiring harus diganti karena kalau tidak akan konslet di kemudian hari. Kalau komponen lain tergantung situasional," papar Anjar.
Begitu juga ketika kebakaran hanya menyebabkan permukaan tertentu pada body mobil. Jika cat mengelupas sebaiknya panel yang terlibat diganti daripada langsung dilapisi car begitu saja.
"Sebenarnya tidak direkomendasikan cat lagi. Diganti panelnya yang baru, kalau metal udah terbakar itu cenderung lebih ke oksidasi karena dalam waktu dekat bisa terjadi karat," tutup Anjar.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?