Sejarah Mobil Listrik Bakal Mirip Mobil Matik

Sejarah Mobil Listrik Bakal Mirip Mobil Matik

Dadan Kuswaraharja - detikOto
Senin, 16 Sep 2019 13:04 WIB
Colokan listrik di mobil Mitsubishi Outlander PHEV Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Mobil listrik akan menjadi tren baru di dunia dan juga di Indonesia. Produsen otomotif melihat kisah mobil listrik ini bakal sama dengan tren mobil matik beberapa tahun lalu. Orang juga pada awalnya khawatir dengan mobil matik karena sudah sangat terbiasa dengan mobil manual. Namun pada akhirnya orang jadi senang dengan mobil matik karena kemudahannya.

"Ini sama kayak dulu dari manual jadi matik lama-lama menyebar. Pemerintah kan sudah mulai dengan mobil listrik, di dunia juga nggak bisa tiba-tiba jreng," ujar Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nangoi melihat industri di Indonesia sebenarnya akan siap dengan mobil listrik. Apalagi pemerintah sudah menghentikan ekspor bahan baku yang sangat dibutuhkan oleh baterai mobil listrik yakni nikel yang mengandung kobalt dan lithium.

"Jadi ada beberapa keuntungan, kita punya bahan baku. Harga nikel menurut Goldman Sachs sudah meningkat karena ekspornya ditahan (Indonesia). Saat ini kita ekspor 1 ton tanah mengandung nikel 1,7 kg kobalt. Itu bener-bener kita ekspor tanah air. Tapi ini kita proses dulu jadi ada nilai tambah. Setelah proses nikelnya ada di Indonesia, kenapa kita nggak undang pembuat baterai. Wah ini luar biasa sekali, bisa cepat, kalau baterainya sudah siap membuat mobilnya lebih mudah," ujar Yohannes Nangoi.



Indonesia lebih fleksibel bergerak dalam industri mobil listrik dibanding negara tetangga seperti Singapura. "Maaf saja Singapura nggak punya tambang jadi susah mereka bergerak. Mereka hanya menerima saja kalau Indonesia sudah inisiatif. Bahan bakar di Belgia, Norwegia itu susah, nah ini pemerintah sudah betul jalurnya mobil listrik," ujarnya.


(ddn/dry)

Hide Ads