Jika melihat pernyataan demikian, maka sebenarnya tak ada beda antara Esemka dengan mobil-mobil merek Jepang, Eropa, hingga China yang juga diketahui memproduksi mobilnya di Tanah Air. Seperti diketahui merek-merek seperti Toyota, Daihatsu, Honda, bahkan mobil China Wuling pun memproduksi mobilnya di sini.
Tak hanya memproduksi, Toyota Dkk juga memanfaatkan komponen buatan lokal dalam memproduksi mobilnya di Indonesia. Begitupula dengan Esemka yang menyebut mobilnya banyak dibangun oleh komponen lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Xenia-Avanza 94 persen, Terios 89 persen, Agya-Ayla 92 persen, dan Sigra-Calya 92 persen," ungkap Amelia saat dikonfirmasi detikcom belum lama ini.
Sedangkan Esemka masih ogah buka-bukaan soal kandungan lokal yang menjadi penyusun mobil pertamanya Bima.
"Setinggi-tingginya untuk existing brand yang sudah sekian tahun komponen baru 85 persen, mimpi kita mendekati itu. Tapi mudah-mudahan secara signifikan bisa ter-collect poin to poin untuk mendapatkan signifikan. Kita berusaha bagaimana produksi dalam negeri menjadi sumbangsih ekonomi," jelas Eddy.
Pernyataan Eddy pun didukung oleh Presiden Joko Widodo. Menurutnya sebagai langkah awal, Esemka menorehkan hal baik dengan langsung menggunakan banyak komponen lokal pada mobilnya.
"Artinya local content-nya sudah baik. Meskipun saya tahu pasti belum sampai angka 80, apalagi 100%. Tapi sebagai sebuah usaha pertama dalam memulai industri otomotif dengan brand dan prinsipal Indonesia, ini kita harus acungi jempol keberanian PT Solo Manufaktur Kreasi ini," ujar Jokowi saat peluncuran perdana Esemka.
(dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah