Untuk roda dua sendiri sudah berhasil masuk Industri melalui merek dagang Gesits di bawah naungan PT Gesits Technologies Indo. Setelah motor listrik tersebut mobil pun dijanjikan untuk ikut diproduksi masal dan bersaing dengan merek lainnya yang ada di pasaran.
"Mobil listrik ini akan kita kembangkan, saya udah janji kepada publik. Motor listrik udah selesai sudah mulai merayap di Indonesia. Sekarang kita meningkat pada mobil, kita harapkan mobil listrik nanti paling tidak di tahun 2022 kita sudah ada mobil listrik yang ada di Indonesia hasil karya indonesia," ujar Menristekdikti, Mohamad Nasir saat ditemui di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta Pusat,
Selasa (3/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun, mobil listrik ITS ini direncanakan tidak akan dikelola oleh ATPM seperti Gesit. Bagaimana penerapannya, Nasir mengatakan hal itu masih sedang dibicarakan.
"Nanti bukan ATPM, nanti adalah industrinya yang akan lagi diskusi bagaimana nanti produksi mobil ini," ungkapnya.
Nasir cukup yakin mobil listrik nasional dapat diproduksi pada tahun 2022 mendatang. Menurutnya material produksi termasuk baterai listrik sedang dipersiapkan ke arah itu. Bahkan produksi nikel sebagai bahan utama lithium di Morowali, Sulawesi Tengah sedang dibangun di sana.
"Harapan saya pada tahun 2022 bisa dilakukan (produksi) di Indonesia. Kita punya material di dalam ini aluminium kita punya perusahaan Inalum. Dan kita baterai mudah-mudahan di tahun 2022 bisa produksi. Ini sekarang cari kobal yang dihasilkan, untuk Morowali sudah mulai dari pembangunan pabriknya maka baterai itu bisa disuplai di Indonesia sendiri," paparnya.
(rip/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah