![]() |
Namun langkah yang diambil DFSK untuk langsung 'loncat' ke mobil SUV dianggap keputusan yang tepat untuk mengawali kompetisi di industri otomotif Indonesia. Sebab tren kepemilikan SUV setiap tahunnya justru meningkat, berbanding dengan mobil MPV yang terus mengalami kemerosotan penjualan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"SUV makin membesar marketnya karena sifat komunal di masyarakat tidak berubah. Artinya, masih banyak orang butuh kendaraan dengan kapasitas kabin besar," kata Automotive Expert Bebin Djuana, di sela-sela media test drive DFSK Glory 560, di Sukabumi, Selasa (20/8/2019).
![]() |
Lanjut Bebin, langkah yang diambil DFSK dengan masuk segmen SUV dikatakan strategis dan tepat. "Mengingat, meski kondisi jalan di Indonesia sudah cukup baik, tetapi terkadang karena kondisi alam, masih ada genangan atau bahkan banjir. Dan di situlah yang namanya SUV menjawab kebutuhan masyarakat untuk alat transportasi," kata Bebin.
Sebagai informasi, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah mencatat tren penurunan angka penjualan mobil MPV yang disusul dengan tren kenaikan penjualan SUV, dalam kurun beberapa tahun belakangan.
Gaikindo mencatat, dalam 4 tahun terakhir, pasar MPV turun hingga 4 persen sebagai imbas persaingan yang ketat. Sebaliknya, tren mobil SUV justru meningkat hingga 5 persen.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah