Berbeda dengan kendaraan berbahan bakar konvensional pada umumnya, mobil listrik berbasis baterai memang tak mengeluarkan asap. Hal itulah yang membuat kendaraan listrik berbasis baterai disebut sangat bersih dan tidak berkontribusi menambah polusi udara di dunia.
Baca juga: Mobil Listrik Cuma buat Orang Kaya? |
Polusi yang berkaitan dengan kendaraan listrik justru disebut muncul dari pabrik yang mengolah baterai. Melansir Forbes, Senin (19/8/2019), ada penggunaan komponen tertentu dalam menyusun baterai kendaraan listrik. Belum lagi proses ekstrasi baterai listrik yang disebut Forbes dapat berkontribusi terhadap emisi karbon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil dari studi tersebut juga didukung oleh penelitian di China. Sebuah penelitian di China mengindikasikan bahwa pabrik baterai justru dapat menyumbang emisi besar dalam proses produksinya jika tak menggunakan teknik yang benar. Bahkan pabrik baterai kendaraan listrik di China menghasilkan emisi karbon hingga 60 persen lebih banyak daripada produksi mesin mobil berbahan bakar konvensional.
Namun emisi karbon pada pabrik baterai listrik itu bisa berkurang jika mereka mengadopsi teknik seperti di Amerika ataupun Eropa.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa baik itu kendaraan listrik berbasis baterai maupun mobil berbahan bakar konvensional masih sama-sama menghasilkan emisi karbon. Namun dengan kendaraan bertenaga listrik, polusi di jalanan bisa sedikit berkurang karena tak ada asap bebas berkeluaran dari mobil.
Seiring dengan perkembangan teknologi, tentu para pabrik penghasil baterai kendaraan listrik bisa akan menemukan teknologi yang pas sehingga proses produksi baterai bisa menekan emisi. Dengan begitu, kendaraan listrik berbasis baterai bisa benar-benar berkontribusi sepenuhnya dalam mengurangi polusi udara.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis