Tentunya memerlukan banyak investasi untuk mencapai target pemerintah. Selain memodifikasi kemampuan produksi pabrik, Toyota sendiri di Indonesia berencana akan menambahkan satu pabrik khusus untuk membuat baterainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pabrik baterai milik Toyota yang akan dibangun di Indonesia pun nantinya hanya bertugas sebagai pemasok. Oleh karena itu perakitan mobil tetap dilakukan di pabrik yang ada saat ini.
"Itu (pabrik baterai mobil listrik) nanti hanya pemasok aja, jadi baterai ini kan salah satu komponen utama dari mobil listrik itu sendiri jadi baik hybrid maupun BEV butuh baterai, jadi tinggal ukurannya aja mau besar atau kecil," tambah Anton.
Target lokalisasi bagi Toyota pun bukan menjadi kendala besar mengingat mereka memiliki dua sumber produksi, yakni dari Toyota Motot Manufactur Indonesia (TMMIN) dan Astra Daihatsu Motor (ADM). Keduanya pun memiliki kans untuk menghasilkan mobil listrik nantinya bermek Toyota.
Baca juga: Toyota Mau Produksi Mobil Listrik Apa? |
"Sebenarnya dari TAM banyak sekali sumbernya apakah itu dari pabrikan TMMIN apa dari ADM belum ada kepastian tapi bisa aja terjadi dari pabrik manapun," imbuhnya.
Untuk saat ini sendiri bisa dikatakan pabrik Toyota di Indonesia belum memiliki kapasitas untuk produksi mobil listrik di Indonesia. Meski begitu Anton cukup yakin dapat segera dilaksanakan demi mencapai target elektrifikasi 20 persen pada tahun 2025.
"Kita bilang sekarang siap ya belum, tapi kita tentu saja sedang mempersiapkan ke arah sana," katanya.
Dengan perpres saat ini berarti Toyota harus siap merakit mobil listrik pada tahun 2021 dengan TKDN 35 persen.
"Awal awal 35 persen still ok tapi ada target berikutnya makin besar. Udah pasti kita butuh dalam domestik pabrikan atau produksi untuk baterainya sendiri," tandasnya.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah