"Baterai itu merupakan bagian teknologi berkembang, harga baterai masih 50 persen dari cost kendaraan," ujar Agus dalam seminar Forum Wartawan Otomotif (Forwot) dengan tajuk "Menuju Daya Saing Industri Otomotif 4.0 di Indonesia" di Jakarta.
Baca juga: Toyota Mau Produksi Mobil Listrik Apa? |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus diingat di dunia ini yang bisa menghasilkan baterai masih terbatas, maksudnya (bahan baku) lithium, alumunium, nikel. Jadi kombinasi (bahan baku baterai) sama, tidak akan merubah banyak, tapi bagaimana meramu percussor menjadi sesuatu yang baru," ujat Agus.
![]() |
Menurutnya Indonesia memiliki kesempatan bagus untuk menguasai hal tersebut mengingat sumber daya alamnya memadai. Namun demikian untuk riset dan pengembangan sendiri perlu waktu dan biaya yang besar.
"Indonesia punya nih alumunium, nikel, nah disitu harus ada kesempatan bagus buat kita," ujar Agus.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar