Bahkan pada tahap awalnya di tahun 2021 mobil listrik yang diproduksi diharuskan memiliki TKDN sebanyak 35 persen. Toyota pun menyanggupi permintaan tersebut dan cukup yakin dapat meraih target itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu masih sesuai dengan bayangan kita rasanya 20 persen elektrifikasi sangat possible karena kita melakukan production dengan TKDN yang tinggi," jawab Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandi saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan (15/8/2019).
Sayangnya Anton belum memberikan indikasi mobil listrik apa yang akan dilahirkan oleh pabriknya di Indonesia nanti. Saat ini pun secara global baru C-HR yang sudah sepenuhnya menggunakan tenaga listrik baterai. Mobil itu hasil kerjasama dengan BYD untuk pasar China.
"BEV Toyota punya produknya yang akan launching di china, menggunakan basis C-HR itu akan dilaunching di China next year dan itu salah satu produk BEV yang akan dilaunching oleh Toyota," ungkap Anton.
Model lain yang menjadi perkiraan adalah mobil konsep Daihatsu HyFun yang mengejutkan GIIAS 2019 lalu. Seperti diketahui Astra Daihatsu Motor memiliki alokasi produksi untuk Toyota dan menghasilkan beberapa mobil kembar.
"Saya tidak berani berspekulasi, karena understanding saya saat saya tanya ke Bu Amel (Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra) juga itu kan mobil konsep sebenarnya jadi kita tidak mau berasumsi gitu, jadi kita tunggu dari prinsipal, kira-kira layer mana, produk apa, engine dan akomodasi seperti apa yang kira-kira cocok untuk indonesia," tandasnya.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?