Namun sayangnya menjadi pasar terbesar, Mitsubishi belum memiliki fasilitas R&D (riset dan pengembangan) guna merancang dan membangun truknya di Indonesia.
Direktur Sales and Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono mengatakan ada beberapa faktor pertimbangan termasuk dengan prinsipal Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC).
Lebih lanjut, Duljatmono, mengatakan untuk saat ini fungsi R&D yang dilakukan KTB di Indonesia berupa kustomisasi lokal atau modifikasi kecil terhadap kendaraan niaga Fuso.
"Sekarang sudah jalan pengembangannya, namun development-development varian yang sifatnya tidak untuk produk global. Sesuai kebutuhan kita (Indonesia) saja," ujar Duljatmono.
"Tapi kalau sifatnya yang dimodifikasi minor, kita sudah lakukan, bukan R&D yang sifatnya major change," ucapnya. (riar/dry)