Menanggapi kebijakan tersebut, PT Isuzu Astra Motor Indonesia mendukung penuh setiap langkah pemerintah yang ingin menekan emisi gas buang kendaraan.
"Yang sedang digaungkan pemerintah soal biodiesel B20, ke depan akan sampai di 30. Kami dukung ini. Saat ini kami sudah melakukan tes di pabrik Jepang. Jadi solar dari Indonesia kita kirim ke Jepang. Lalu di-running dengan engine kami sampai 1.000 jam. Hasilnya seperti apa, tentunya nanti kita akan coba infokan," ujar General Manager Sales Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia Yohanes Pratama di FX Sudirman Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Isuzu Giga Terdongkrak Aturan ODOL |
Dari sisi mesin sendiri, menurut Yohanes tidak ada masalah menggunakan bahan bakar B20 atau B30.
"Cuma di luar engine kan banyak komponen lain. Ada selang, tangki bahan bakar, dan filter, yang pasti terpengaruh karakter bahan bakar solar B20 yang jadi gel," lanjut Yohanes.
Yang mesti diperhatikan lagi terkait bahan bakar diesel B20 adalah bagaimana caranya supaya bahan bakar ini bisa terbakar sempurna dan tidak meninggalkan kerak.
"Jadi bagaimana supaya keraknya itu bisa kita kuras di tangki bahan bakar dan filter solar. Jadi begitu rpm tinggi keraknya akan terbakar sendiri," terang Yohanes.
Secara interval penggantian filter bahan bakar, memang lebih cepat jika mobil diesel pakai B20. "Karakter bahan bakar yang bisa jadi gel, membuat pemilik harus sering-sering cek filter solar. Tapi ini nggak jadi isu utama, karena filter solar (Isuzu) harganya sudah murah," pungkas Yohanes.
Tonton juga 'Jajal Ketangguhan Isuzu mu-X 4X4 di Medan Off-Road':
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar