Penggagas Esemka Serahkan Kualitas Mobil ke Industri

Penggagas Esemka Serahkan Kualitas Mobil ke Industri

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 24 Okt 2018 20:49 WIB
Sukiyat (kanan) Penggagas Mobil Esemka kini tidak lagi terlibat di proyek mobil Esemka. Kini, Sukiyat fokus pada mobil pedesaan. Foto: Dok. Sukiyat
Jakarta - Nama Esemka kini kembali mencuat. Kabarnya, Esemka siap diproduksi massal setelah mendapat izin dari pemerintah.

Penggagas Esemka, Sukiyat, mengaku tidak terlibat lagi dalam proyek mobil Esemka. Meski begitu, Sukiyat mengaku mengapresiasi siapa pun industri yang ingin memproduksi massal Esemka.

Namun, pesan dari Sukiyat adalah ketika industri memproduksi massal Esemka jangan sampai mobil itu memiliki kualitas yang kurang baik. Makanya, Sukiyat sebagai penggagas Esemka kini menyerahkan kualitas mobil Esemka ke industri yang memproduksinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Kalau Esemka, silakan bagian industri itu siapa, bagaimana pemetaan dalam kualitas, pemetaan dalam diterima masyarakat, bagaimana kekuatannya," kata Sukiyat kepada detikOto melalui sambungan telepon, Rabu (24/10/2018).

Menurut Sukiyat, sebelum benar-benar diproduksi massal sebuah mobil harus melalui beberapa tahap. Pengujian demi pengujian jangan sampai terlewatkan.

"Bikin mobil itu selalu koreksi terus, selalu coba terus, ada masalah apa kira-kira. Supaya tidak bikin malu Indonesia. Karena kalau diminta luar negeri di pasar banyak masalah malah bikin malu bangsa Indonesia," katanya.



Untuk itu, pembuktian apakah Esemka jika diluncurkan nanti bisa atau tidak bersaing di pasar otomotif Indonesia dengan pabrikan besar, semua ditentukan oleh industri yang memproduksi mobilnya. Bagaimana kualitas, daya tahan mobil dan sebagainya.

"Mampu tidak mampu itu dibuktikan di pasar. Industri itu berhasil itu nggak langsung, ada tahapannya. Tahapan pertama bikin supaya bisa muncul dan diterima di pasar. Setelah itu kita harus mantau sejauh mana masalah-masalah yang belum sukses. Maka bikin mobil itu akan sempurna betul setelah muncul pertama 3-4 tahun itu baru sempurna. Nggak gampang," ucapnya.



Sementara itu, Sukiyat sebagai penggagas Esemka pada awalnya membantu anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membuat mobil dengan tujuan utama untuk mentransfer ilmu. "Saya yang membuat, tujuannnya mentransfer ilmu. Transfer ilmu supaya anak SMK itu mandiri, optimis untuk membanggakan bahwa dia bisa," kata dia.

Sukiyat juga telah membuat 9 unit prototipe mobil Esemka yang sekarang tersimpan di Solo dan Klaten. Dulu, belum ada nama mobil seperti Garuda I, Rajawali, Digdaya dan sebagainya di prototipe mobil Esemka buatannya. Menurut Sukiyat, kesembilan unit prototipe mobil Esemka itu namanya cuma Kiat Esemka.

"Sembilan unit ada pick up, double cabin, SUV. Semua namanya Kiat Esemka," ungkap Sukiyat yang kini tak terlibat di proyek mobil Esemka dan beralih menggarap kendaraan pedesaan.

(rgr/lth)

Hide Ads