Kendaraan Elektrik Tak Bakal Bunuh Industri Komponen Otomotif

Kendaraan Elektrik Tak Bakal Bunuh Industri Komponen Otomotif

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 19 Jul 2018 10:31 WIB
Mobil listrik yang sedang dicas. Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Banyak yang khawatir kehadiran kendaraan listrik akan membunuh industri komponen otomotif. Tapi, hal itu tidak sepenuhnya benar.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, mengatakan komponen kendaraan listrik memang lebih sedikit dibanding kendaraan konvensional. Tapi bukan semata-mata tidak membutuhkan industri komponen otomotif.

"Yang berubah itu adalah engine-nya dan sedikit di sistem transmisi sama di braking system," kata Putu di acara focus group discussion "Senjakala Industri Komponen Otomotif dalam Menghadapi Era Mobil Listrik di Indonesia" di Jakarta, kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kendaraan mesin bakar saat ini kalau ditotal sampai perintilannya membutuhkan sekitar 30.000 komponen. Sementara di mobil listrik menyusut menjadi 20.000 komponen karena komponen yang berhubungan dengan mesin tak dibutuhkan lagi di mobil listrik.

"Kalau kita lihat per item komponen itu reduksinya nggak banyak," kata Putu.

Terlebih, kendaraan elektrifikasi yang masih menggunakan mesin bakar seperti hybrid dan plug-in hybrid masih membutuhkan komponen di permesinan. Artinya, komponennya malah bertambah.

"Maka kalau dilihat secara tahapan tadi (melalui hybrid dan plug-in hybrid) itu komponennya bertambah. Ada komponen di mesin bakarnya seperti sekarang dan ada motor listriknya, itu dipakai sampai plug-in hybrid. Dan plug-in hybrid ini masih menjadi yang paling laku di 2040," ucap Putu.



Wan Fauzi, Sekretaris Jenderal Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO), menambahkan pihaknya tak percaya mobil listrik mematikan industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif. Malah dia menganggap kehadiran mobil listrik membuat IKM komponen otomotif menyediakan komponen pendukung lain.




"Karena di dalam bodi mobil memang ribuan komponen. Tapi yang paling besar itu di engine. Dan yang lain masih banyak," kata Fauzi.

"Saya pikir nggak mungkin (komponen otomotif yang digunakan di mobil listrik jadi turun drastis). Malah mungkin nambah untuk braket-braket komponen barunya. Jadi menambah juga," katanya. (rgr/ddn)

Hide Ads