Kemenperin Luruskan Isu 2025 Semua Mobil Harus Mobil Listrik

Kemenperin Luruskan Isu 2025 Semua Mobil Harus Mobil Listrik

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 18 Jul 2018 18:12 WIB
Colokan listrik untuk mobil hybrid plug in. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Indonesia memang tengah mengarah ke era kendaraan elektrifikasi. Tapi jangan salah, kendaraan elektrifikasi di sini bukan berarti langsung lompat ke mobil listrik sepenuhnya, melainkan ada beberala tahap sebelum menuju mobil listrik sepenuhnya.

Menurut Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, pihaknya sudah menyiapkan peta jalan industri kendaraan bermotor.

Ditargetkan, tahun 2020 sudah ada kendaraan elektrifikasi atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dengan kontribusi sebesar 10 persen terhadap total produksi kendaraan di Indonesia yang ditargetkan mencapai 1,5 juta unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, pada 2025 ditargetkan 20 persen produksi mobil di Indonesia adalah LCEV. Pada tahun itu, targetnya produksi mobil di Indonesia mencapai 2 juta unit.

Putu menegaskan, yang dimaksud LCEV itu adalah kendaraan yang hemat bahan bakar dan rendah emisi. Jadi, bukan benar-benar mobil listrik murni.



"Sekarang kan KBH2 (LCGC) konsumsi bahan bakarnya minimal 20 km/liter. Untuk bisa meningkat jadi 30 km/liter perlu teknologi hybrid. Ada motor listriknya ada baterainya. Itu yang jadi masuk ke LCEV kalau memang sudah masuk ke electified vehicle," kata Putu.

Soalnya, masih ada kesalahpahaman yang menyebutkan bahwa pemerintah menargetkan tahun 2025 targetnya ada 20 persen mobil listrik. Putu meluruskan bahwa 2025 targetnya bukan mobil listrik yang murni bertenaga baterai, melainkan termasuk hybrid dan plug-in hybrid.



"Jadi untuk roda 4 dengan road map tadi itu sebenarnya di tahun 2020 kita harapkan akan terjadi peningkatan produksi dari 1,2 juta unit menjadi 1,5 juta di mana 10 persennya adalah LCEV, kendaraan yang rendah emisi," ujar Putu.

"Dan tahun 2025 LCEV naik menjadi 20 persen dengan angka produksi 2 juta unit," sambungnya. (rgr/ddn)

Hide Ads