Menurut Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, pihaknya sudah menyiapkan peta jalan industri kendaraan bermotor.
Ditargetkan, tahun 2020 sudah ada kendaraan elektrifikasi atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dengan kontribusi sebesar 10 persen terhadap total produksi kendaraan di Indonesia yang ditargetkan mencapai 1,5 juta unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putu menegaskan, yang dimaksud LCEV itu adalah kendaraan yang hemat bahan bakar dan rendah emisi. Jadi, bukan benar-benar mobil listrik murni.
"Sekarang kan KBH2 (LCGC) konsumsi bahan bakarnya minimal 20 km/liter. Untuk bisa meningkat jadi 30 km/liter perlu teknologi hybrid. Ada motor listriknya ada baterainya. Itu yang jadi masuk ke LCEV kalau memang sudah masuk ke electified vehicle," kata Putu.
Soalnya, masih ada kesalahpahaman yang menyebutkan bahwa pemerintah menargetkan tahun 2025 targetnya ada 20 persen mobil listrik. Putu meluruskan bahwa 2025 targetnya bukan mobil listrik yang murni bertenaga baterai, melainkan termasuk hybrid dan plug-in hybrid.
"Jadi untuk roda 4 dengan road map tadi itu sebenarnya di tahun 2020 kita harapkan akan terjadi peningkatan produksi dari 1,2 juta unit menjadi 1,5 juta di mana 10 persennya adalah LCEV, kendaraan yang rendah emisi," ujar Putu.
"Dan tahun 2025 LCEV naik menjadi 20 persen dengan angka produksi 2 juta unit," sambungnya. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP