Klaim Paling Hemat BBM, Hyundai Didenda

Klaim Paling Hemat BBM, Hyundai Didenda

- detikOto
Selasa, 01 Jul 2014 11:00 WIB
Seoul - Tidak hanya di Indonesia, di berbagai belahan dunia produsen mobil terkadang bandel mencantumkan tingkat efisiensi bahan bakar produk mereka. Kasus ini pun terjadi terjadi di Korea Selatan. Pemerintah Korea Selatan pun mendenda produsen yang menampilkan klaim bahan bakar mobil mereka.

Salah satu pabrikan yang di denda oleh pemerintah Korea Selatan ternyata adalah pabrikan lokal yakni Hyundai. Produsen mobil Hyundai di denda sekitar 1 miliar won atau sekitar Rp 11 miliar.

Hyundai di denda oleh Kementerian Transportasi karena melebih-lebihkan efisiensi bahan bakar di 120.000 unit Santa Fe, hampir dua tahun setelah pihak berwenang di Amerika Serikat menemukan masalah yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berita ini bermula saat Kementerian Transportasi Korea Selatan menguji efisiensi bahan bakar dari 14 kendaraan termasuk model impor yang dijual di Korea Selatan setelah Hyundai dan KIA di tahun 2012 mengaku kalau mereka melebih-lebihkan tingkat efisiensi bahan bakar sekitar 900.000 kendaraan di Amerika Serikat, termasuk Santa Fe tersebut.

"Ini hanya seperti tamparan pada pergelangan tangan. Tapi itu akan mempengaruhi reputasi Hyundai di kandang dan akan lebih merangsang permintaan untuk mobil impor yang menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi," kata Nam S Lee, seorang profesor bisnis di Choong-ang university.

Tiga pemilik Santa Fe pun diketahui telah mengajukan keluhan ke pengadilan di Seoul untuk menuntut kompensasi masing-masing 600.000 won atau sekitar Rp 7 jutaan.

Tapi upaya ketiganya akan sulit. Sebab, berbeda dengan Kementerian Transportasi, Kementerian Perindustrian mengatakan tidak ada yang salah dengan klaim BBM Hyundai ketika mereka mengujinya.

"Kami menyesal bahwa kami tidak dapat mengumumkan hasil tes terpadu untuk kendaraan yang sama," kata pemerintah di Reuters.

Pemerintah mengatakan kalau perbedaan itu datang dari metode pengujian dan standar yang berbeda. Karena itu, hanya kementerian transportasi yang akan diberi wewenang untuk menguji dan memverifikasi efisiensi bahan bakar kendaraan di masa depan untuk mengurangi kebingungan.

Selain Hyundai Santa Fe, Departemen Perindustrian mengatakan kalau mereka menemukan bahwa Audi A4 2.0 TDI, Volkswagen Tiguan 2.0 TDI, Chrysler Jeep Grand Cherokee dan MINI Cooper Countryman memiliki peringkat efisiensi yang berbeda. Karena itu, Departemen Perindustrian mengatakan kalau kemungkinan pembuat mobil tadi akan didenda hingga masing-masing 4 juta won atau sekitar Rp 46 jutaan.

Akibat perbedaan hasil penelitian kedua kementerian tersebut, Hyundai mengaku bingung harus mengikuti standar yang mana. "Karena dua departemen pemerintah telah mencapai kesimpulan yang berbeda, masih terlalu dini bagi kita untuk memutuskan apa tindakan yang harus dilakukan," kata Hyundai dalam pernyataannya.

(syu/ikh)

Hide Ads