Penjualan Tesla Kritis, Disalip 2 Merek China

Penjualan Tesla Kritis, Disalip 2 Merek China

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 09 Mei 2025 18:36 WIB
CORTE MADERA, CA - AUGUST 02:  The Tesla logo appears on a brand new Tesla Model S on August 2, 2017 in Corte Madera, California. Tesla will report second-quarter earnings today after the closing bell.  (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Logo Tesla Foto: Justin Sullivan/Getty Images
Jakarta -

Penjualan Tesla makin rontok di Eropa. Khusus Inggris, Tesla bahkan disalip dua brand asal China.

Setelah berbulan-bulan angka yang terus menurun, April adalah bulan yang sangat buruk bagi pabrikan mobil listrik. Pasar utama seperti Spanyol, Jerman, Belgia, Prancis, dan Inggris semuanya mengalami penurunan yang signifikan.

Dicuplik dari Carscoops, pada bulan April, Tesla hanya menjual 885 kendaraan di Jerman, turun 45,9% yang mengejutkan dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Sepanjang tahun 2025 ini, Tesla telah menjual 5.820 kendaraan di Jerman, menandai penurunan 60,4% dari tahun 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jerman merupakan negara yang menampung satu-satunya pabrik Tesla di Eropa, turunnya penjualan jelas tidak berjalan sesuai rencana.

Saat Tesla sedang menderita di Jerman, beberapa kompetitornya berkembang. BYD, masih merupakan pemain yang relatif baru di negara ini, menjual 1.566 kendaraan bulan lalu, naik 755,7% dari April 2024.

ADVERTISEMENT

Penjualan year-to-date juga naik 384,5% menjadi 2.791 unit. Penjualan MG juga naik 34% pada bulan April. Polestar juga melaporkan peningkatan penjualan sebesar 47,1%, dengan 303 unit terjual bulan lalu.

Tidak jauh lebih baik di Inggris, di mana penjualan Tesla benar-benar jatuh pada bulan April. Dengan hanya 512 unit terjual, perusahaan mengalami penurunan 62% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Angka tersebut lebih kecil ketimbang brand asal China. Jaecoo menjual 1.053 unit dan Omoda 910 unit pada April. Kedua merek ini baru meluncur di Inggris tahun lalu.

Namun Jaecoo menawarkan opsi mobil hybrid dan EV, bukan hanya mobil EV seperti Tesla.

Penderitaan Tesla meluas ke beberapa negara Eropa lainnya juga. Di Spanyol, penjualan turun 36%, Belgia anjlok 55%, Prancis merosot 59%, Denmark ambrol 67%, dan di Swedia, penurunan 81% yang mencengangkan pada bulan April.




(riar/dry)

Hide Ads