Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menghadiri Konferensi Tingkat TInggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Melbourne, Australia. Salah satu topik yang dibahas adalah terkait kendaraan listrik.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, saat melakukan rangkaian kegiatan di Melbourne dalam KTT ASEAN-Australia, Presiden Jokowi mengatakan pentingnya percepatan transisi energi. Dukungan Australia terhadap ASEAN Strategy for Carbon Neutrality sangat diharapkan terutama dalam bentuk investasi, kemudahan akses pembiayaan inovatif dan transfer teknologi.
"Indonesia juga mendorong Australia untuk mendukung pembangunan EV ecosystem di ASEAN. Dan selain itu Bapak Presiden juga menekankan bahwa Indonesia menentang kampanye hitam dan diskriminasi yang menggunakan dalih lingkungan hidup yang tidak berdasarkan bukti-bukti scientific," kata Retno saat menyampaikan keterangan pers seperti ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Jokori juga menghadiri pertemuan bilateral dengan beberapa petinggi negara. Salah satunya dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Dalam pertemuan itu, kerja sama di bidang kendaraan listrik juga dibahas.
"Presiden menyambut baik MoU on EV Collaboration antara kedua negara yang telah ditandatangani tahun lalu dan mendorong implementasinya, guna dapat memperkuat kerja sama rantai pasok mineral kritis dan kendaraan listrik. Terkait dengan nikel Presiden mendorong kolaborasi kedua negara dalam menghadapi situasi pasar global," sebut Retno.
Pertemuan ini menggarisbawahi komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama strategis di kawasan Indo-Pasifik. Jokowi menilai, Australia adalah mitra strategis Indonesia dan ASEAN di kawasan Indo-Pasifik.
Jokowi menyambut baik perkembangan kerja sama kedua negara, termasuk penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kolaborasi Kendaraan Listrik.
"Saya harap MoU dapat segera diimplementasikan melalui pembentukan joint steering committee dan penyusunan work plan. Khusus terkait nikel saya mendorong kedua negara dapat lebih mengedepankan kolaborasi daripada berkompetisi," kata Jokowi.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Konvoi Moge Terobos Jalur Busway Ditilang Semua, Segini Besar Dendanya
Tak Cuma PNS, Ini 15 Golongan yang Gratis Naik Angkutan Umum di Jakarta