Jokowi Terbang ke Australia, Kerja Sama Kendaraan Listrik Dibahas

Jokowi Terbang ke Australia, Kerja Sama Kendaraan Listrik Dibahas

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 04 Mar 2024 12:14 WIB
Jokowi saat akan berangkat ke Australia (Eva/detikcom)
Foto: Jokowi saat akan berangkat ke Australia (Eva/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri KTT ASEAN-Australia. Jokowi terbang ke Melbourne, Australia, untuk menghadiri KTT khusus tersebut.

"Hari ini saya dengan delegasi terbatas akan berangkat ke Melbourne, Australia, untuk menghadiri KTT khusus ASEAN-Australia. KTT ini diselenggarakan untuk memperingati 50 tahun kemitraan ASEAN dan Australia," kata Jokowi kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/3/2024).

"Saya akan menggunakan kesempatan ini untuk mendorong kerja sama penguatan integrasi ekonomi, transisi energi, dan transformasi digital serta pemajuan paradigma kolaborasi dan penghormatan hukum internasional secara konsisten, termasuk soal isu Palestina," ucap Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan ada beberapa topik yang dibahas dalam kunjungan kerja Jokowi ke Australia. Salah satunya adalah pembahasan kerja sama soal kendaraan listrik.

"Banyak. Jadi kerja sama di electric vehicle kita akan dorong agar kerja sama ini terjadi dan dilaksanakan secepat-cepatnya. Juga yang berkaitan dengan transformasi digital. Saya kira arahnya ke sana," ujar Jokowi seperti ditayangkan di siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dalam kunjungan Jokowi ke Sydney, Australia, tahun lau, Jokowi juga mengajak perusahaan Australia untuk berinvestasi di Indonesia. Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara. Menurutnya, sejumlah sektor prioritas memiliki potensi tinggi bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Jokowi menuturkan, Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik.

"Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi 1 juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik di tahun 2035," katanya pada Juli 2023 lalu.




(rgr/din)

Hide Ads