Salah satu kekhawatiran mengendarai mobil listrik adalah baterai yang habis di tengah jalan. Lalu kalau baterai sampai 0% apakah mobil listrik masih bisa berjalan?
Baterai menjadi faktor krusial kalau berbicara soal mobil listrik. Ya, baterai merupakan sumber tenaga untuk menggerakan motor listrik. Tanpa baterai, motor listrik tak bisa menggerakan mobil.
Untuk itu, sebelum kehabisan baterai ada baiknya kamu melakukan pengisian ulang. Terlebih di beberapa lokasi sudah tersedia Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Kendati demikian bila keadaan darurat dan baterai habis, mobil listrik masih bisa berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah itu (setelah 0%) ada tomod (towing mode) jadi sisa power untuk tomod. Jadi kondisinya misal abis nih kan kita udah dapat warning kita berhenti dan biar dimudahin derek," kata Senior Manager After Sales PT Neta Auto Indonesia Januar Eka Sapta ditemui di Semarang.
Januar menambahkan towing mode itu sebenarnya tidak hanya digunakan pada saat kondisi baterai habis. Namun demikian kalau kondisi mobil benar-benar mati, towing mode ini tidak bisa digunakn. Adapun towing mode ini berfungsi merilis ban dan juga rem sehingga mobil bisa diderek.
![]() |
"Oh kalo memang sudah benar-benar mati udah nggak bisa. Tomod nggak perlu nol, jadi mau di parkir paralel di mal juga bisa," tambah Januar.
Sekadar informasi tambahan Neta V menggendong baterai Lithium-ion dengan kapasitas 40,7 kWh. Motor listriknya mengusung Permanent Magnet Synchronous dengan tenaga 95 PS dan torsi maksimum 150 Nm. Pengecasan 30-80% bisa dilakukan dengan singkat yakni 30 menit.
Neta V saat ini hadir hanya dengan satu opsi dan memiliki banderol Rp 379 juta.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?