Klub Moge Bakal Kirim Surat ke Jokowi Minta Akses Masuk Tol

Klub Moge Bakal Kirim Surat ke Jokowi Minta Akses Masuk Tol

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 13 Jan 2023 10:13 WIB
Ilustrasi Fokus Moge Masuk Tol
Foto: Ilustrasi Fokus Moge Masuk Tol
Jakarta -

Komunitas motor gede (moge) masih bersikeras untuk mendapatkan akses masuk tol, salah satu langkahnya bakal berkirim surat ke Sekretariat Negara (Setneg). Padahal usaha ini sudah dilakukan selama satu dekade dan belum tercapai.

Presiden Motor Besar Club Indonesia (MBCI) Irianto Ibrahim mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan mengirim surat kepada Setneg perihal permintaan moge boleh melintasi tol.

"10 tahun (sudah), 12 tahun, saya akan perjuangkan sampai dapat, terutama ini saatnya, Pak Jokowi jadi presiden," kata Irianto saat dihubungi detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama saya sudah bikin surat terbuka, itu kurang lebih 2 tahun yang lalu. Dalam waktu dekat saya akan kirim surat langsung ke Setneg, dan surat terbuka lagi ke media," tambah dia.

pihaknya ingin mendapatkan akses masuk tol tapi tidak di semua jalur bebas hambatan. Di sisi lain keinginan klub motor gede ini bisa melewati tol hanya saat akhir pekan saja.

ADVERTISEMENT

Pria yang disapa Rian ini mengatakan jika bisa melewati jalur tol, pengguna moge bisa melintas di jalur lain dan tak bersentuhan langsung dengan banyak masyarakat. Pihaknya juga hanya meminta akses tol saat akhir pekan.

"Kita tidak minta di jalur tol semua, misalnya di Jakarta nih, misalnya kita mau ke Jawa Tengah, cukup sampai Karawang-Cikampek, sudah cukup. Hanya menghindari spot-spot yang menjadi masalah terhadap masyarakat. Itu saja, bro," kata Rian saat dihubungi detikcom, Rabu (11/3/2023).

Dia mengatakan jika menempuh terlalu jauh di jalan mulus yang sepi juga membahayakan pengendara moge. Pengalaman ini dia dapatkan ketika melintas di Route 66.

"Seperti ke Jawa, kita keluar Cikampek-Karawang saja sudah cukup. Kalau ke Bogor, kita dapat Ciawi cukup, ke Banten sampai Merak saja sudah cukup, saya touring ke Amerika 3 bulan, kita ngantuk bro, namanya route 66 itu bikin ngantuk 600 kilo," kata dia.

"Tol itu untuk menghindari masyarakat agar kita sekali jalan 100 Harley tidak mengganggu ketentraman masyarakat. Coba sekarang kita lewatin Bekasi, Bogor, masyarakat teriak, bro," sambungnya lagi.

Sebelumnya wacana soal motor masuk tol sempat diutarakan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pada tahun 2019. Wacana itu tidak hanya berlaku khusus untuk moge, melainkan seluruh kendaraan roda dua. Bamsoet menyebut, wacana motor masuk tol adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang belum mampu memiliki mobil. Mungkin banyak yang baru mampu memiliki motor, itu pun sebagian besar kredit. Bamsoet mengusulkan agar jalan tol disisihkan selebar 2,5 meter untuk sepeda motor.

Saat ini di Indonesia baru ada tiga ruas tol yang mengizinkan motor masuk yakni Tol Suramadu, Tol Bali Mandara, dan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara. Di tiga ruas tol itu, motor memiliki jalur sendiri yang terpisah dari kendaraan roda empat.

Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu merespons keinginan klub motor gede untuk bisa diizinkan masuk tol. Menurutnya budaya tertib berlalu lintas di tol tanpa motor masih memprihatinkan.

"Dengan kekacauan (situasi lalu lintas di tol) ini saya tidak setuju kalau aturan moge masuk jalan tol disamaratakan untuk infrastruktur seluruh jalan tol di Indonesia. Dengan kata lain saya akan setuju kalau motor masuk jalan tol bilamana infrastrukturnya dibuat sebagaimana di Bali atau di Madura," kata Jusri.

"Kalau seandainya ada koridor khusus sepeda motor saya setuju. Karena sepeda motor, opini saya ini melindungi keselamatan para pengendara motor, dan melindungi juga keterlibatan orang-orang tidak berdosa akibat terjadinya kecelakaan yang melibatkan pengendara motor dan mobil atau roda empat lebih," jelas dia.




(riar/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads