Baterai lithium-ion yang diangkut kapal kargo terbakar di Alaska. Kebakaran baterai lithium-ion di kapal kargo itu terjadi berhari-hari.
Awak kapal kargo di lepas pantai Alaska dilaporkan selamat setelah petugas berhasil memadamkan kebakaran baterai lithium-ion yang terjadi selama beberapa hari.
Pada Kamis pagi pekan lalu, sebuah kapal kargo yang membawa baterai lithium-ion dari Vietnam menuju San Diego, California, melaporkan kepada penjaga pantai AS tentang adanya kebakaran di kapal mereka. Dilaporkan Associated Press, kru memompa karbon dioksida ke dalam palka karena khawatir akan terjadi ledakan.
Menurut juru bicara pemilik kapal Wisdom Marine Group dalam sebuah pernyataan, kebakaran dimulai pada Hari Natal di ruang kargo No. 1. Kapal itu diposisikan 3,22 kilometer lepas pantai pelabuhan Alaska sebagai tindakan pencegahan sementara. Pemilik kapal mengatakan tidak ada kebocoran minyak terkait insiden tersebut.
Menurut laporan Associated Press, Penjaga Pantai mengalihkan kapal ke Dutch Harbor, Alaska, tempat awak kapal berlabuh dua mil di lepas pantai. Hal ini untuk memastikan api dan gas beracun tidak berdampak pada masyarakat sekitar.
Tidak ada yang terluka dan teknisi dari tim Salvage dan Pemadam Kebakaran Laut tetap berada di kapal untuk memastikan kebakaran lain tidak terjadi.
"Tempat berlabuh yang dilindungi ini akan memungkinkan kapal untuk tetap stabil, meminimalkan risiko terjadinya kembali kebakaran saat kami melanjutkan respons kami," kata Kapten Chris Culpepper dalam siaran persnya.
Kapten Culpepper juga mengatakan penyelidikan atas penyebab kebakaran sedang dilakukan. Kebakaran baru padam pada hari Minggu.
Baterai lithium-ion saat ini jamak digunakan untuk kendaraan listrik. Namun, penanganan kebakaran kendaraan listrik dinilai masih sulit.
Baru-baru ini juga terjadi kebakaran mobil listrik di Amerika Serikat. Tesla Model Y terbakar di kawasan Pine Level, Carolina Utara. Petugas butuh waktu lama untuk bisa memadamkan api di kendaraan.
Menurut laporan Carscoops, Departemen Pemadam Kebakaran Pine Level sampai harus menutup jalan untuk bisa memadamkan Tesla yang terbakar. Selain itu, mereka memerlukan waktu sejam dan 36 ribu galon berisi air untuk menuntaskan misi pemadaman tersebut. Padahal, untuk mematikan api di mobil bensin, pemadam hanya perlu 300 sampai seribu galon air.
Departemen Pemadam Kebakaran Pine Level juga menegaskan, kendaraan elektrik yang terbakar di suhu 2.500 derajat celcius, apinya berpotensi muncul lagi beberapa jam setelah dipadamkan.
Simak Video "Video: Kapal Kargo 135 Meter Nyaris Tabrak Rumah Warga di Norwegia"
(rgr/dry)